HARTABUTA :
Rabu, 18-12-2024.
[18/12 18.31] Dr. Ir. Wahid Wahyudi IKS: Amir Burhannudin
Advokat Surabaya
Keluarga IKS
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
HARTABUTA :
Rabu, 18-12-2024.
[18/12 18.31] Dr. Ir. Wahid Wahyudi IKS: Amir Burhannudin
Advokat Surabaya
Keluarga IKS
HARTABUTA :
Selasa, 17-12-2024.
Deskripsi :
HARTABUTA :
Sabtu, 16-11-2024.
*NGELINGKE KANGGO SEBUTAN WULAN lan DINA nganggo BASA JAWA, WONG JAWA BEN ORA ILANG JAWANE (SING RUMANGSA WONG JAWA)*
HARTABUTA ;
Rabu, 13-11-2024.
[25/10 05.59] Khuwailid Leran Gresik: Assalaamu 'Alaikum war wab.
Pangapuro sedurunge kangge poro anggota ( sedulur ), klo kemarin ada data terkirim bahwa Imron anak dari kila ( itu kliru ) ternyata Kilah / Kafilah + Imron lalu menurunkan MARYAM cs ( putra / ri nya )dst
HARTABUTA :
Ahad, 27-10-2024.
Topik :
HARTABUTA :
Sabtu, 26-10-2024.
[25/10 17.15] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
Wafat Senin malam Selasa, 14-10-2024, jam 22.00 WIB.
Kini Jum'ah, 25-10-2024.
Hari ke 11 ...
HARTABUTA :
Kamis, 24-10-2024.
Deskripsi :
HARTABUTA :
Kamis, 24-10-2024.
[24/10 17.30] Khuwailid Leran Gresik:
Tambah anggota baru bani mansali dg nama :
Mushthofa bin
HARTABUTA :
Rabu, 23-10-2024.
Deskripsi :
HARTABUTA :
Rabu, 23-10-2024.
[23/10 15.58] Khuwailid Leran Gresik:
Alhamdu lillah masuk Rumah dg selamat, 10 mnit yg lalu, setelah kliling Njawu Benowo ( Silaturtahim ) ke rumah :
HARTABUTA :
Ahad, 20-10-2024.
Deskripsi :
HARTABUTA :
Rabu, 23-10-2024.
[23/10 10.35] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
Pripun silsilahnipun Kiyai Damanhuurii Jalur Eyang Onggoyudho ... ?
HARTABUTA :
Senin, 21-10-2024.
Deskripsi :
HARTABUTA :
Ahad, 20-10-2024.
Deskripsi :
HARTABUTA :
Ahad, 20-10-2024
Rombongan Kraksaan Gelombang I
Sabtu, 19-10-2024 jam 11.00 - 13.30 WIB.
Mobil 1
Tasron, Rohana, Waluyo, Sakuntala, Basuki.
Mobil 2
Muji Haryanto, Bu Sri Wahyuni Winarsih, M. Ilyas, Nanik, Ghifari, Geo.
و الحمد للّه ربّ العالمين
صلّى اللّه على محمّد
HARTABUTA :
Ahad, 6-10-2024.
[5/10 21.48] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
https://www.facebook.com/share/p/6TTPi8eUbp3JgrJX/
Teknologi leluhur karya era Majapahit
"KAPAL JUNG MAJAPAHIT"
Kapal Jung adalah sejenis kapal layar, yang banyak terdapat di perairan Asia Tenggara sampai ke pantai timur Afrika. Djong (juga disebut jong atau jung) adalah jenis kapal layar kuno yang berasal dari Jawa, dan digunakan secara umum oleh pelaut Jawa dan Melayu.
Djong digunakan terutama sebagai kapal penumpang dan kapal kargo, dapat mencapai Ghana atau bahkan Brazil di zaman kuno. Bobot muatan rata-rata adalah 4-500 ton, dengan kisaran 85-700 ton. Pada zaman Majapahit kapal jenis ini digunakan sebagai kapal perang, tetapi masih dominan sebagai kapal angkut.
Anthony Reid menyebutkan, istilah Jung dipakai pertama kali dalam catatan-catatan Rahib Odorico, John de Marignolli, dan Ibn Battuta pada abad ke 14. Asal usul kata “jung” menurut Manguin adalah dari bahasa Jawa sebagai sebutan kapal, hal ini dapat ditelusuri dalam sebuah prasasti Jawa kuno abad ke 9.
Tatkala pelaut Portugis mencapai perairan Asia Tenggara pada awal tahun 1500-an mereka menemukan kawasan ini didominasi kapal-kapal Jung Jawa. Kapal dagang milik orang Jawa ini menguasai jalur rempah rempah yang sangat vital, antara Maluku, Jawa, dan Malaka. Kota pelabuhan Malaka pada waktu itu praktis menjadi kota orang Jawa.
Di sana banyak saudagar dan nakhoda kapal Jawa yang menetap, dan sekaligus mengendalikan perdagangan internasional. Tukang-tukang kayu Jawa yang terampil membangun galangan kapal di kota pelabuhan terbesar di Asia Tenggara itu.
Bukti kepiawaian orang Jawa dalam bidang perkapalan juga ditemukan pada relief Candi Borobudur yang memvisualkan perahu bercadik - belakangan disebut sebagai "Kapal Borobudur".
Konstruksi perahu Nusantara sangat unik. Lambung perahu dibentuk sebagai menyambungkan papan-papan pada lunas kapal. Kemudian disambungkan pada pasak kayu tanpa menggunakan kerangka, baut, atau paku besi. Ujung haluan dan buritan kapal berbentuk lancip. Kapal ini dilengkapi dengan dua batang kemudi yang menyerupai dayung, serta layar berbentuk segi empat (layar tanja) atau layar lateen dengan sekat bambu (layar jung).
Kapal jung Jawa dibuat menggunakan kayu jati pada saat laporan ini (1512), pada waktu itu jung Cina masih menggunakan kayu lunak sebagai bahan utamanya. Lambung kapal Jawa dibentuk dengan menggabungkan papan ke lunas dan kemudian ke satu sama lain dengan semat kayu, tanpa menggunakan rangka (kecuali untuk penguat berikutnya), maupun baut atau paku besi.
Papannya dilubangi oleh bor tangan dan dimasukkan pasak ke dalam papan-papan itu, tidak terlihat dari luar. Kapal itu juga sama-sama lancip pada kedua ujungnya, dan membawa dua kemudi yang mirip dayung dan layar lateen.
Ini sangat berbeda dari kapal Cina, yang lambungnya diikat oleh tali dan paku besi ke rangka dan ke sekat yang membagi ruang kargo. Kapal Cina memiliki kemudi tunggal di buritan, dan (kecuali di Fujian dan Guangdong) mereka memiliki bagian bawah yang rata tanpa lunas.
Jung Jawa yang pertama kali digambarkan oleh Portugis adalah sebuah kapal yang mereka tawan pada tahun 1511. Orang-orang Portugis mengenali Jawa sebagai asal jung-jung raksasa tersebut.
Dari Kerajaan Jawa datang kapal-kapal Jung raksasa ke kota Malaka. Bentuknya amat berbeda dibandingkan dengan kapal-kapal kita, terbuat dari kayu yang sangat tebal, sehingga apabila kayu ini menua maka papan-papan baru dapat dilapiskan kembali di atasnya.
Ukuran dan konstruksi jung Jawa membutuhkan keahlian dan material yang belum tentu terdapat di banyak tempat, oleh karena itu jung Jawa raksasa hanya di produksi di 2 tempat di sekitar Jawa. Tempat itu adalah di pantai utara Jawa, di sekitar Cirebon dan Rembang-Demak (di selat Muria yang memisahkan gunung Muria dengan pulau Jawa), dan juga di pesisir Selatan Kalimantan, terutama di Banjarmasin dan pulau-pulau sekitarnya.
Tempat ini sama-sama memiliki hutan jati, tetapi galangan kapal di Kalimantan tetap mendatangkan kayu jati dari Jawa, sedangkan Kalimantan sendiri menjadi pemasok kayu ulin. Pegu (sekarang Bago), yang merupakan pelabuhan besar pada abad ke-16, juga memproduksi jong, oleh orang Jawa yang menetap disana.
Buku abad ke-3 berjudul "Hal-Hal Aneh dari Selatan" (南州異物志) karya Wan Chen (萬震) mendeskripsikan sebuah kapal yang mampu membawa 700 orang bersama dengan lebih dari 10.000 "斛" kargo (menurut berbagai interpretasi, berarti 250-1000 ton).
Kapal ini bukan berasal dari Cina, namun mereka berasal dari K'un-lun (berarti "kepulauan di bawah angin" atau "negeri Selatan"). Kapal-kapal yang disebut K'un-lun po (atau K'un-lun bo), yang besar lebih dari 50 meter panjangnya dan tingginya di atas air 4-7 meter. Dia menjelaskan desain kapal sebagai berikut:
Keempat layar itu tidak menghadap ke depan secara langsung, tetapi diatur secara miring, dan diatur sedemikian rupa sehingga semuanya dapat diatur ke arah yang sama, untuk menerima angin dan mengarahkannya. Layar-layar yang berada di belakang angin paling banyak menerima tekanan angin, melewatkannya dari satu sisi ke sisi yang lain, sehingga layar dapat memanfaatkan kekuatan angin.
Jika sedang badai, (para pelaut) mengurangi atau memperbesar permukaan layar sesuai dengan kondisi. Layar miring ini, yang memungkinkan layar untuk menerima angin dari satu dan lainnya, menghindarkan kecemasan yang terjadi ketika memiliki tiang tinggi. Dengan demikian kapal-kapal ini berlayar tanpa menghindari angin kencang dan ombak besar, dengan itu mereka dapat mencapai kecepatan tinggi. — Wan Chen,
Pada 1178 M, petugas bea cukai Guangzhou, Zhou Qufei, menulis dalam Lingwai Daida tentang kapal-kapal negeri Selatan:
Kapal yang berlayar di laut Selatan (laut Natuna Utara) dan Selatannya lagi (Samudera Hindia) seperti rumah raksasa. Ketika layarnya mengembang mereka seperti awan besar di langit. Kemudi mereka panjangnya mencapai puluhan kaki. Sebuah kapal dapat membawa beberapa ratus orang, dan bekal beras untuk setahun.
Babi diberi makan di dalamnya dan anggur difermentasikan saat berlayar. Tidak ada laporan dari orang yang masih hidup atau sudah meninggal, bahwa mereka tidak akan kembali ke daratan saat mereka sudah berlayar ke lautan yang biru.
Pada 1322 M, rahib Odoric dari Pordenone melaporkan bahwa kapal Nusantara dari tipezunc[um] membawa sekitar 700 orang, baik pelaut maupun pedagang. Kerajaan Majapahit menggunakan jong secara besar-besaran sebagai kekuatan lautnya.
Tidak diketahui berapa tepatnya jumlah total jong yang digunakan oleh Majapahit, tetapi mereka dikelompokkan menjadi 5 armada. Jumlah terbesar jong yang dikerahkan dalam sebuah ekspedisi adalah sekitar 400 jong yang disertai dengan malangbang dan kelulus yang tak terhitung banyaknya, yakni ketika Majapahit menyerang Pasai.
Setiap kapal berukuran panjang sekitar 70 meter, berat muatan sekitar 500 ton dan dapat membawa 600 orang. Kapal ini dipersenjatai meriam sepanjang 3 meter, dan banyak cetbang berukuran kecil.
Sebelum tragedi Bubat tahun 1357, Raja Sunda dan keluarganya datang di Majapahit setelah berlayar di laut Jawa menggunakan kapal-kapal jong hibrida Cina-Asia tenggara bertingkat sembilan (Bahasa Jawa kuno:Jong Sasanga Wagunan ring Tatarnagari tiniru).
Kapal hibrida ini mencampurkan teknik China dalam pembuatannya, yaitu menggunakan paku besi selain menggunakan pasak kayu dan juga pembuatan buritan tumpul/datar (transom stern).
Niccolò da Conti dalam perjalanannya di Asia tahun 1419-1444, mendeskripsikan kapal yang jauh lebih besar dari kapal Eropa, yang mampu mencapai berat 2.000 ton, dengan lima layar dan tiang. Bagian bawah dibangun dengan tiga lapis papan, untuk menahan kekuatan badai. Kapal tersebut dibangun dengan kompartemen, sehingga jika satu bagian hancur, bagian lainnya tetap utuh untuk menyelesaikan pelayaran.
Gambaran tentang jung Jawa secara spesifik dilaporkan Alfonso de Albuquerque, komandan armada Portugis yang menduduki Malaka pada 1511. Orang Portugis mengenali Jawa sebagai asal usul jung-jung terbesar. Kapal jenis ini digunakan angkatan laut kerajaan Jawa (Demak) untuk menyerang armada Portugis.
Disebutkan, jung Jawa memiliki empat tiang layar, terbuat dari papan berlapis empat serta mampu menahan tembakan meriam kapal kapal Portugis. Bobot muatan jung rata-rata sekitar 600 ton, melebihi kapal perang Portugis. Jung terbesar dari Kerajaan Demak bobot muatannya mencapai 1.000 ton yang digunakan sebagai pengangkut pasukan Jawa untuk menyerang armada Portugis di Malaka pada 1513.
Pada Januari 1513 Pati Unus mencoba mengejutkan Malaka, membawa sekitar 100 kapal dengan 5.000 tentara Jawa dari Jepara dan Palembang. Sekitar 30 dari mereka adalah jung besar seberat 350-600 ton (pengecualian untuk kapal utama Pati Unus), sisanya adalah kapal jenis lancaran,penjajap, dan kelulus. Kapal-kapal itu membawa banyak artileri yang dibuat di Jawa.
Meskipun dikalahkan, Patih Unus berlayar pulang dan mendamparkan kapal perangnya sebagai monumen perjuangan melawan orang-orang yang disebutnya paling berani di dunia. Ini memenangkannya beberapa tahun kemudian dalam tahta Demak. Dalam sebuah surat kepada Alfonso de Albuquerque, dari Cannanore, 22 Februari 1513, Fernão Pires de Andrade, Kapten armada yang diarahkan Pate Unus, mengatakan:
"Jung milik Pati Unus adalah yang terbesar yang dilihat oleh orang-orang dari daerah ini. Ia membawa seribu orang tentara di kapal, dan Yang Mulia dapat mempercayaiku ... bahwa itu adalah hal yang sangat luar biasa untuk dilihat, karena Anunciada di dekatnya tidak terlihat seperti sebuah kapal sama sekali.
Kami menyerangnya dengan bombard, tetapi bahkan tembakan yang terbesar tidak menembusnya di bawah garis air, dan (tembakan) esfera (meriam besar Portugis) yang saya miliki di kapal saya berhasil masuk tetapi tidak tembus; kapal itu memiliki tiga lapisan logam, yang semuanya lebih dari satu koin tebalnya. Dan kapal itu benar-benar sangat mengerikan bahkan tidak ada orang yang pernah melihat sejenisnya.
Butuh waktu tiga tahun untuk membangunnya, Yang Mulia mungkin pernah mendengar cerita di Malaka tentang Pati Unus, yang membuat armada ini untuk menjadi raja Malaka." — Fernao Peres de Andrade, Suma Oriental.
Ketika orang Portugis menguasai Malaka, mereka mendapat sebuah peta dari kapten Jawa, yang mana Albuquerque mengatakan:
"... peta besar seorang Nahkoda Jawa, yang berisi Tanjung Harapan, Portugal dan tanah Brazil, Laut Merah dan Laut Persia, Kepulauan Cengkih, navigasi orang Cina dan Gom, dengan garis rhumb dan rute langsung yang bisa ditempuh oleh kapal, dan dataran gigir (hinterland), dan bagaimana kerajaan berbatasan satu sama lain. Bagiku, Tuan, ini adalah hal terbaik yang pernah saya lihat, dan Yang Mulia akan sangat senang melihatnya memiliki nama-nama dalam tulisan Jawa, tetapi saya punya saya orang Jawa yang bisa membaca dan menulis, saya mengirimkan karya ini kepada Yang Mulia, yang ditelusuri Francisco Rodrigues dari yang lain, di mana Yang Mulia dapat benar-benar melihat di mana orang Cina dan Gore (Jepang) datang, dan tentu saja kapal Anda harus pergi ke Kepulauan Cengkih, dan di mana tambang emas ada, pulau Jawa dan Banda, tindakan seperiodenya, dari siapa pun sezamannya, dan tampaknya sangat mungkin bahwa apa yang dia katakan adalah benar..." — Alfonso de Albuquerque, Surat untuk raja Manuel I dari Portugal, April 1512.
Takjub akan kekuatan kapal ini, Albuquerque mempekerjakan 60 tukang kayu dan arsitek kapal Jawa untuk bekerja di Malaka. Setidaknya 1 jong dibawa ke Portugal, untuk digunakan sebagai kapal penjaga pantai di Sacavem dibawah perintah raja John III.
Giovanni da Empoli (pedagang Florentine) mengatakan bahwa di tanah Jawa, jung tidak berbeda kekuatannya dibanding benteng, karena ia memiliki tiga dan empat lapis papan, satu di atas yang lain, yang tidak dapat dirusak dengan artileri. Mereka berlayar bersama dengan wanita, anak-anak, dan keluarga mereka, dan semua orang menjaga kamarnya sendiri.
Hanya saja jung Jawa raksasa ini, menurut Tome Pires, lamban bergerak saat bertempur dengan kapal-kapal portugis yang lebih ramping dan lincah. Dengan begitu, armada Portugis bisa menghalau jung Jawa dari perairan Malaka.
Tome Pires pada 1515 diberitahukan bahwa penguasa Kanton (sekarang Guangzhou) membuat hukum yang mewajibkan kapal asing berlabuh di sebuah pulau di tepi pantai. Dia bilang orang China membuat hukum tentang pelarangan masuknya kapal ke Kanton ini karena mereka takut akan orang Jawa dan Melayu, karena mereka yakin satu buah kapal jong milik Jawa atau Melayu bisa mengalahkan 20 kapal jung China.
China mempunyai lebih dari 1000 jung, tetapi satu kapal jong berukuran 400 ton dapat menghancurkan Kanton, dan penghancuran ini akan membawa kerugian besar bagi China. Orang China takut jika kota itu dirampas dari mereka, karena Kanton adalah salah satu kota terkaya di China.
Pada 1574, ratu Kalinyamat dari Jepara menyerang Melaka Portugis dengan 300 kapal, yang meliputi 80 jong dengan tonase 400 ton dan 220 kelulus. Penyerangan dihentikan setelah perbekalan menipis dan Portugis berhasil membakar 30 jong. Perlu dicatat bahwa pada saat itu kapal-kapal Eropa telah berkembang menjadi galleon seberat 400-500 ton.
Jung pada abad ke-15 hingga ke-16 tidak hanya digunakan pada pelaut Jawa. Para pelaut Melayu dan Tionghoa juga menggunakan kapal layar jenis ini. Jung memegang peranan penting dalam perdagangan Asia Tenggara masa lampau. Ia menyatukan jalur perdagangan Asia Tengara yang meliputi Campa (ujung selatan Vietnam), Ayutthaya (Thailand), Aceh, Malaka dan Makassar.
Dalam kata pengantar antologi cerpen berjudul jung Jawa oleh Rendra Fatrisna Kurniawan yang diterbitkan Babel Publishing tahun 2009, disebutkan hilangnya tradisi maritim Jawa tersebut adalah akibat kebijakan kerajaan Jawa sendiri setelah kekalahan mereka terhadap Portugis dalam penyerbuan Malaka, yang kemudian lebih memusatkan pada kekuatan angkatan darat.
Serta, sikap represif Amangkurat I dari Mataram terhadap kota kota pesisir utara Jawa. Amangkurat I memerintahkan agar pelabuhan ditutup dan kapal-kapal dihancurkan agar mencegah kota-kota pesisir menjadi kuat dan memberontak. Ini menghancurkan ekonomi Jawa dan kekuatan maritimnya yang dibangun sejak zaman Singhasari dan Majapahit, dan Mataram berubah menjadi negara agraris.
Hilangnya selat Muria juga menjadi faktor hilangnya Jung Jawa. Galangan kapal besar sepanjang Rembang-Demak menjadi "terdampar" di tengah daratan tanpa akses ke laut. Pada tahun 1657 Tumenggung Pati mengusulkan penggalian jalur air baru dari Demak ke Juwana, tetapi sepertinya tidak dilakukan.
Ini membuktikan bahwa pada saat itu selat Muria sudah hilang atau sudah mengecil. Kantor Maskapai Perdagangan Hindia Belanda (VOC) di Batavia melaporkan pada 1677 bahwa orang-orang Mataram di Jawa Tengah tidak lagi memiliki kapal-kapal besar dan tidak lagi memiliki galangan kapal besar.
Ketika VOC mendapatkan pijakan di Jawa, mereka melarang penduduk setempat untuk membangun kapal dengan tonase lebih dari 50 ton, dan menugaskan pengawas Eropa ke setiap galangan kapal.
1. Nugroho, Irawan Djoko. 2011. "Majapahit Peradaban Maritim." Suluh Nuswantara
2. Bakti.Reid, Anthony. 2012. "Anthony Reid and the Study of Southeast Asian Past." Singapore: Institute of Southeast Asian Studies.
3. Manguin, Pierre-Yves. 1993. "Trading Ships of the South China Sea." Journal of the Economic and Social History of the Orient. 253-280.
4. Cartas de Afonso de Albuquerque, Volume 1, p. 64, April 1, 1512
5. IbnBatutaTravel, Saudi Aramco world.
6. Majapahit Kerajaan Maritim. Suluh Nuswantara Bakti.
[5/10 21.56] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/ox3y8HgExyFpZACa/
DI DALAM KITAB BANI UBEB KOTORAN KABIB JADI EMAS YANG BERSINAR 😂.
DONGENG APALAGI INI.
ص٤٨. .EMAS BERASAL DARI BERAK HABIB
Dalam kitab Tazkir al-Nas karangan Habīb Ahmad bin Hasan al-'Attās [1334H] telah menyebut karamah Habīb Hādūn bin Hūd bin 'Alī bin Hasan al-'Attās:
ووقع للحبيب هادون بن هود بن علي بن حسن العطاس: أنه لما زار المدينة المشرفة بات ليلة بالحرم، فتحركت عليه بطنه، وذهب ليخرج، فوجد الأبواب مقفلة، فراح إلى ناحية في أخريات الحرم، فوضع الخارج في ثوبه، فلما كان الصباح ذهب إلى خارج المدينة ليرميه، فإذا هو ذهب يتلألأ
TERJEMAHAN:
"Pernah terjadi pada Habīb Hādūn bin Hūd bin 'Alī bin Hasan al-'Attās, bahawasanya ketika mana beliau melawat kota Madinah beliau bermalam satu malam di Tanah Haram."
"Tiba-tiba perutnya berkeroncong lalu beliau berlalu pergi untuk menunaikan hajatnya, akan tetapi beliau dapati semua pintu berkunci, lalu beliau berangkat ke sudut lain di Tanah Haram dan memasukkan najis itu kedalam bajunya."
"Ketika subuh menjelma, beliau menuju diluar kota Madinah untuk membuang najis itu, rupa-rupanya ia adalah emas yang berkilauan."
[5/10 22.35] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/DzF8RoXZsVQjE14P/
KETURUNAN PANEMBAHAN GIRILAYA DI MATARAM
Panembahan Girilaya Menikah dengan Putri Kyai Juru Wiroprobo (Keduanya di Makamkan di Pesarean Girilaya)
⬆️
RA Nerangkusuma + Patih Nerangkusuma bin RM Kertomenggolo (Patih Mataram)
⬆️
RA Geusik Kusuma + P Arya Purbaya Banten
⬆️
1) Ratu Bagus Pangeran
2) Ratu Bagus Muhammad
3) Ratu Fatimah
[5/10 22.39] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/RUkBMigZSBZSu78W/
Raden Jayasasana adalah putra Raden Aria Wangsa Goparana. Berdasarkan silsilah, Raden Aria Wangsa Goparana merupakan anak dari Sunan Ciburang yang merupakan raja dari Kerajaan Talaga. Sunan Ciburang merupakan anak dari Sunan Wanaperih anak dari Sunan Parung Gangsa anak dari Pucuk Umum anak dari Munding Sari Leutik anak dari Munding Sari. Munding Sari merupakan salah satu anak dari Prabu Siliwangi yang ketika runtuhnya Pajajaran pada tahun 1579 kabur ke daerah Talaga di suku gunung Cereme.
Jadi menurut silsilah, Raden Jayasasana merupakan masih keturunan dari Prabu Siliwangi. Raden Aria Wangsa Goparana yang merupakan ayah dari Raden Jayasasana bersama saudaranya yang bernama Panembahan Giri Laya merupakan generasi pertama dari Munding Sari yang masuk islamdan menjadi ulama besar serta memiliki pesantren di wilayah Sagalaherang.
Karena Raden Aria Wangsa Goparana masuk islam, maka ia diusir dari Talaga dan kemudian berkelana dan sampailah ke Kampung Nangkabeurit yang sekarang masuk ke wilayah Kecamatan Sagaraherang Kabupaten Subang. Di sana ia mendirikan sebuah desa dan menjadi Dalem (kepala negeri). Raden Aria Wangsa Goparana memiliki delapan orang anak yaitu :
Jayasasana,
Wiradiwangsa,
Candramangala,
Santaan Kumbang,
Yudanagara,
Nawing Candradirana,
[6/10 03.22] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtube.com/shorts/L0gphE3WPKU?si=TBc2knKj8Yg8HsS6
[6/10 03.24] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtube.com/shorts/Z-VQU8i8nHc?si=qLeVy_G07gotpC05
[6/10 03.26] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtube.com/shorts/nIVVoqdPD_E?si=JLemTd_GN9Q-lnD1
[6/10 03.27] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Hitung Perkalian 3 Detik-Pola Angka Sama ?
https://youtu.be/lN9Rb0bdSbQ?si=XFtqx3pEV8aq6YH4
[6/10 03.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/NOEBQOPHsfU?si=NR6k4GN2qScRSCxH
[6/10 03.30] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Tahsiin Al Faatihah
https://youtu.be/NOEBQOPHsfU?si=cFFe58ZtBOXr6aBJ
[6/10 03.31] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Yai Imaad Vs Ba'Alawyy & Al Ahdaal
https://youtu.be/lbTXoJxx67E?si=9j6Qla8_FmB0EngJ
[6/10 03.33] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtube.com/shorts/6rMkTFlGj8w?si=NHWrujkfLwza35A2
[6/10 03.34] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtube.com/shorts/f7tP49m5pwU?si=B8wy3znmr1XXa8xL
[6/10 03.36] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Namaku Panjang
https://youtu.be/FZMFvIvSTHA?si=iz3M4I8vjj6--Ywe
[6/10 03.37] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Simbol Penting Al Qur-aan
https://youtu.be/_tpEdDXY05o?si=G3mlfJni8GWzbEbQ
[6/10 03.38] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtube.com/shorts/7j2gKbezlRQ?si=Vx1QzZu9bFGc_9S2
[6/10 03.40] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtube.com/shorts/vMGg-OGlNUc?si=2P-F_BHhi0qV-dg3
[6/10 03.42] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtube.com/shorts/Q-JBFRbpf94?si=Uq2m9KpDrtf7LsxS
[6/10 03.43] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/oDSXmKiSlHk?si=HAo8LMiFKL6aos4e
[6/10 03.44] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/-HJy6Asrxv4?si=z1ctk8lbFMR02OJy
[6/10 03.44] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/4yB3aojF2MU?si=un8H9-djfNgiYTQJ
[6/10 03.45] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/O4idmO96_mY?si=p8gilFW_RF0FfgrX
[6/10 03.46] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/O4idmO96_mY?si=kmM52QE13TuTBf4w
[6/10 03.50] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/q26ceHREq69Fxh4j/
KEBO IWA, SEORANG PATIH YANG RELA BERKORBAN DEMI BERSATUNYA NUSANTARA
Kebo Iwa adalah seorang Patih atau Panglima Militer yang berasal dari Bali. Badannya besar, tubuhnya tinggi. Selain menguasai ilmu perang, ia juga menguasai ilmu arsitektur. Ia membangun berbagai tempat ibadah di Bali, dan seringkali mengangkut sendiri batu-batu besar dengan kekuatan fisiknya.
Meskipun berbadan besar, Kebo Iwa tak pernah semena-mena menggunakan kekuatannya. Hatinya sangat mulia. Ia bahkan sering membantu warga yang mengalami kesulitan, misalnya dengan membuatkan sumur dengan jarinya yang sakti.
Kebo Iwa juga merupakan patih yang setia. Ia pernah berjanji pada Sang Raja, selagi ia masih bernafas, Kerajaan Bali Aga tak akan diserahkan pada kerajaan manapun.
Berita tentang kesaktian Kebo Iwa pun sampai ke telinga Mahapatih Gajah Mada. Gajah Mada adalah seorang patih dari Kerajaan Majapahit yang terkenal dengan sumpahnya untuk menyatukan nusantara, yaitu Sumpah Palapa.
Gajah Mada, begitu mengetahui bahwa Kerajaan Bali Aga memiliki seorang patih yang sakti, segera mengatur siasat bersama Raja Tribuana Tungga Dewi. Mereka geram, karena kerajaan kecil itu tak juga takluk, sedangkan Kerajaan Daha yang merupakan induk dari Kerajaan Bali Aga, malah lebih dulu tunduk pada Majapahit.
Gajah Mada pun berupaya mencari cara agar bisa menaklukkan kerajaan itu. Ia mengirimkan sebuah surat yang berisi ajakan agar Kerajaan Bali Aga bersedia menjadi sekutu Kerajaan Majapahit. Kebo Iwa pun diundang untuk hadir ke Kerajaan Majapahit sebagai tanda persahabatan.
Raja Bali Aga menyambut hangat ajakan itu. Raja pun mengizinkan Kebo Iwa untuk berkunjung ke sana tanpa rasa curiga. Saat itu Kerajaan Bali Aga diperintah oleh Raja Sri Ratna Bumi Banten yang dikenal adil, bijaksana, dan dicintai oleh rakyatnya.
Sesampainya Kebo Iwa di Majapahit, Gajah Mada segera menemui tamunya tersebut. Gajah Mada berkata, "Kami sedang mengalami paceklik. Rakyat kekurangan air bersih. Untuk itu, sudikah kiranya Patih Kebo Iwa membantu membuatkan sumur?"
Kebo Iwa yang lurus hati itu pun bersedia membantu. Dengan jemarinya yang sakti, Ia mulai membuat lubang di tanah. Namun keanehan terjadi. Air tak juga muncul meskipun Kebo Iwa sudah menggali cukup dalam. Ia pun masuk ke dalam sumur buatannya untuk menggali lebih dalam lagi. Ia tak sadar bahwa sesungguhnya ada bahaya yang sedang mengintai.
Begitu Kebo Iwa masuk ke dalam sumur, Gajah Mada segera memerintahkan prajuritnya untuk menimbun Kebo Iwa dengan tanah yang telah digalinya. Kebo Iwa dikubur hidup-hidup.
Gajah Mada tersenyum, "Akhirnya, sebentar lagi Kerajaan Bali akan menjadi bagian dari nusantara," batinnya. Namun beberapa saat kemudian, tanah bergerak dan keluarlah Kebo Iwa yang ternyata masih hidup. Kebo Iwa merasa dikhianati. Ia pun bertarung dengan Gajah Mada. Akan tetapi di tengah pertarungan, ia terngiang keinginan mulia Gajah Mada yang ingin mempersatukan nusantara.
Di satu sisi ia ingin membantu Gajah Mada mewujudkan impiannya, namun di sisi lain ia juga teringat janjinya pada Raja Bali Aga bahwa Bali Aga tak akan dibiarkan jatuh ke tangan kerajaan lain selama ia masih bernyawa.
Akhirnya, Kebo Iwa memutuskan untuk membantu mewujudkan mimpi Gajah Mada dengan mengatakan bahwa serbuk kapur bisa menghapus kesaktiannya. Mendengar hal itu, Gajah Mada pun segera memukul sebongkah batu kapur. Tak berapa lama, Kebo Iwa tumbang setelah terkena serbuknya.
Ya, berkat pengorbanan Kebo Iwa, nusantara berhasil disatukan oleh Gajah Mada.
#keboiwa #ceritanusantara #history #budaya #nusantara #bali #majapahit
[6/10 03.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/2d1N8BNNuiznuc86/
TRAH MAJAPAHIT PENGUASA BLAMBANGAN YANG TAK MAU TUNDUK PADA VOC BELANDA
Susur Galur Nasab :
Prabu Wikramawardana w 1429
⬆️
Dyah Kertiwijaya w 1451
⬆️
Dyah Suraprabawa / Bre Tanjung pandan Alas w 1474
⬆️
Lembu Niroto / Panembahan Bromo saudara Dyah Ranawijaya Girishawardhana Raja Keling Kediri
⬆️
Menak Bima Koncar
⬆️
Menak Gadru
⬆️
Menak Lampor
⬆️
Minak Lumpat / Sunan Rebut Payung
⬆️
Menak Kedawung / Prabu Tawang Alun I w 1639
⬆️
Menak Kembar / Prabu Tawang Alun II / Raden Mas Kembar 1649 - 1685 (1685-1686 Perang Saudara Dengan Mas Wila ) jabatan Kedua 1686 - w 1691,#pada 1677 - 1679 ikut dalam Pemberontakan Trunojoyo dan ,#pada 1686 ikut dalam Pemberontakan Untung Suropati
⬆️
Menak Semendi/ Prabu Tawang Alun III / Senapati Sasranegara w 1692 (Perang Saudara Dengan P Mancanapura / P Mancanegara 1691-1692
⬆️
RA Semendi + Mbah Semendi Pasuruan - Pangeran dari Banten
#Keturunan Prabu Tawang Alun I selanjutnya setelah Membantu Pemberontakan Trunojoyo 1677 - 1679 , Kemudian ikut Memimpin Perlawanan Bergabung Dalam Perang Untung Surapati, 1686 - 1706 , Pemberontakan Jayengrono 1706 - 1750 , Perang Puputan Bayu 1768 dan Perlawanan selanjutnya Yang Berpusat di Sekitaran Ex Wilayah Keraton Blambangan sampai 1777
#Kutifan Sejarah
Pada tahun 1638-1639, Kesultanan Mataram di Bawah Penguasa Sultan Agung Hanyokrokusumo menyerang Blambangan, hingga membuat Prabu Tawangalun I terpaksa melarikan diri ke timur gunung (wilayah Banyuwangi saat ini di daerah Kedawung Sraten, Cluring, Banyuwangi), sedangkan putra mahkotanya, Mas Kembar, menjadi tawanan dan diboyong ke Mataram.
pada tahun 1649, Raden Mas Kembar naik tahta sebagai Adipati Miji dengan gelar Pangeran Tawangalun. Sepeninggal Sultan Agung dari Mataram, ketika Mataram dipimpin oleh Sunan Amangkurat Agung (mangkurat I), Prabu Tawangalun II mendeklarasikan kemerdekaan Blambangan ketika menghadiri Pisowanan (tahun 1652) di istana Mataram. Mulai sejak saat itu Blambangan adalah wilayah yang merdeka. Sepulangnya ke Blambangan dia menyandang gelar sebagai Susuhunan Macanputih untuk menegaskan bahwa tahtanya sederajat dengan tahta Susuhunan Mataram.
Pada tahun 1654 Karena bersitegang dengan Patih-nya yakni Mas Wila yang tak lain adalah adiknya sendiri, Pangeran Tawangalun kemudian mengalah dan merelakan Tahta Raja Blambangan ke Adiknyacdan Selanjutnya bertapa di Pangabekten di kaki Gunung Bayu (Gunung Raung). dimana dia kemudian bertemu seekor Harimau putih yang menunjukkannya tempat untuk membangun pusat pemerintahan yang baru di Alas Sudimara (kini daerah Macanputih, Kabat, Banyuwangi). Di lokasi tersebut dia membangun Keraton Macanputih
Pada tahun 1659, adiknya yang waktu itu menjadi raja Kedawung, Mas Wilabrata, menyerang Keraton Macanputih namun dapat dipukul mundur dengan kemenangan di pihak keraton Macanputih. Sejak itu Keraton Kedawung dan Keraton Macanputih disatukan kembali dan Ibukota Kerajaan Blambangan dipindahkan dari Kedhawung ke Macanputih. Prabu Tawangalun II berkuasa kembali sebagai raja Blambangan antara tahun 1655-1691.
Kangjeng Suhunan Prabu Tawang Alun II, memiliki 2 orang istri utama dan beberapa orang selir, sehingga keturunannya menjadi beberapa cabang garis keturunan. Di antaranya adalah;
Kangjeng Susuhunan Prabu Tawang Alun II, dari Mas Ayu Rangdyah (Ratu Kulon, dari Mataram), berputra:
Kangjeng Susuhunan Prabu Tawang Alun II /, memiliki putra putri dari Sekardewi Irawuni (Ratu Wetan, dari Blater-Blambangan) menurunkan:
A.Pangeran Senapati Sasranagara (Pangeran Dipati Rayi wafat 1692 , menurunkan:
- RA Semedi Istri Mbah Semendi Pasuruan
- Pangeran Putra/Mas Purba (Prabu Danureja), menurunkan:
1) Pangeran Mas Noyang (Prabu Danuningrat), menurunkan:
2) Mas Jelei/Jali (Mas Anom Sutajiwa)
3) Pangeran Putra II (Wong Agung Wilis), menurunkan:
- Dalem Puger (Mas Surawijaya)
B. Pangeran Arya Keta (Mancanapura/Macanagara) / Prabu Tawang Alun IV Raja Blambangan 1692 -1697
C.Pangeran Arya Kertanegara
D.Pangeran Arya Gajah Binarong
Dari para selir menurunkan:
E Mas Dalem Jurang Mangun
F.Mas Dalem Puger, Ki Janingrat (Jayaningrat)
G.Mas Dalem Wiroguno, menurunkan:
- Mas Bagus Puri, menurunkan:
1) Mas Rempeg (Pangeran Jagapati)
2) Mas Suratman
3) Mas Ayu Nawangsari
4) Mas Ayu Rahinten
5) Mas Ayu Patih.
6) Mas Alit (Temenggung Wiraguna I, Bupati Banyuwangi pertama)
7) Mas Talib (Temenggung Wiraguna II, Bupati Banyuwangi kedua)
H.Mas Dalem Wiroluko
I. Mas Dalem Wiroludro
J.Mas Dalem Wilokromo
L.K.Mas Dalem Wilo Atmojo
M.Mas Dalem Wiroyudo
I.Mas Dalem Wilotulis
[6/10 03.53] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://m.facebook.com/groups/766100810926142/permalink/1600841134118768/?sfnsn=wiwspwa&ref=share&mibextid=VhDh1V
*Daftar kejanggalan/kesalahan dan fakta yang tidak logis yang mengarah pada kepalsuan/kebohongan yang dilakukan HABIB/Klan Ba’alwiy dalam kitab-kitab referensi mereka :*
*1. Syekh Umar bin Abdullah al-Khatib dan Kitab Al-Jauhar al-Syafaf*: Ada dua manuskrip dari kitab ini, satu di Perpustakaan Ahmad bin Hasan al-Athas (Huraidah, Yaman) dan yang lain di Maktabah al-Ahqaf, Yaman, dengan tanggal 1256 H. Validitas kitab ini perlu diteliti melalui perbandingan dengan naskah lain, karena ada kritikan dari ulama seperti Abdullah al-Habsyi yang menyatakan kitab tersebut penuh dengan kisah-kisah fiktif, bukan sejarah yang bisa dipercaya.
*2. Kitab Al-Burqoh Al-Musyqi'oh*: Al-Sakran, yang menulis kitab ini, menceritakan tentang Ahmad bin Isa tanpa menyebutkan referensi dari sumber-sumber sebelumnya. Al-Sakran menulis biografi tokoh-tokoh seperti Ahmad bin Isa dan Ubaidillah tanpa merujuk sumber-sumber yang kredibel, menimbulkan keraguan tentang keabsahan informasinya.
*3. Kitab Al-Raud Al-Jali*: Dua edisi dari kitab ini memiliki kesimpulan yang berbeda terkait Abdullah anak Ahmad. Edisi tahqiq oleh Arif Ahmad Abdul Gani menyebut ketidakpastian, sedangkan edisi Abu Bakar Ba Dzib menganggapnya disepakati. Perbedaan ini menunjukkan adanya ketidakseragaman informasi dalam sumber yang berbeda.
*4. Kitab Tarikh Hadramaut (Tarikh Syanbal)*: Kitab ini dicurigai oleh sejarawan seperti Profesor Hussein Saleh bin Issa sebagai plagiat dari Tarikh Ibnu Hisan. Syekh Syanbal, yang dikatakan sebagai penulisnya, juga tidak dikenal di kalangan sejarawan, dan orientalis Robert Bertram Serjeant mendapati bahwa naskah ini baru disalin, menandakan bahwa kitab ini tidak bisa dipercaya sebagai sumber sejarah yang sahih.
*5. Kitab Al-Baha fi Tarikh Hadramaut*: Kitab ini dicetak dari manuskrip yang tidak lengkap dan dilengkapi dengan tambahan dari kitab Tarikh Syanbal yang diragukan. Pentahqiq tidak membedakan mana bagian asli dari manuskrip dan mana tambahan, sehingga kitab ini tidak dapat dianggap sebagai sumber rujukan yang kredibel.
*6. Kitab Al-Imam Al-Muhajir*: Kitab ini menyajikan biografi Ahmad bin Isa tanpa referensi yang jelas. Penulisnya, Muhammad Dhiya Syihab, bahkan melakukan kesalahan fatal dengan salah mengidentifikasi Ahmad bin Isa dalam kitab Tarikh Bagdad, yang sebenarnya merujuk pada Ahmad bin Isa bin Mansur, bukan Ahmad bin Isa al-Naqib.
*7. Kitab Al-Gurar*: Kitab ini mengutip banyak informasi dari kitab Al-Jauhar al-Syafaf dan Al-Burqoh Al-Musyqi'oh, yang sudah diketahui penuh dengan cerita-cerita fiktif. Cerita tentang hijrah Ahmad bin Isa ke Hadramaut juga tidak memiliki referensi yang sahih, membuat kitab ini tidak dapat dijadikan sumber sejarah yang dapat dipercaya.
*8. Kitab Itsbat Ittisol Nasab Sadat Al-Alwiyyin*: Kitab ini menyebutkan bahwa nasab Ba’alwi adalah sahih berdasarkan metode "syuhroh" dan "istifadoh", namun kajian modern menunjukkan bahwa syuhroh dan istifadoh dapat dibatalkan jika ada bukti yang bertentangan. Ketika fakta menunjukkan bahwa Ahmad bin Isa tidak memiliki anak bernama Ubaidillah, maka klaim nasab Ba'alwi menjadi batal.
*9. Kitab Uqud Al-Almas*: Kitab ini juga merujuk kepada kitab Al-Jauhar al-Syafaf dan Al-Burqoh Al-Musyqi'oh, memperlihatkan bahwa nasab Ba'alwi hanya didukung oleh sumber-sumber yang diragukan keabsahannya. Kitab ini menyebut bahwa nasab Ba’alwi diakui oleh Raja Yaman pada tahun 1351 H, tetapi dengan berkembangnya ilmu genetika, validitas nasab dapat lebih akurat dibuktikan melalui tes DNA.
*Kesimpulannya*, banyak dari sumber-sumber ini diragukan keasliannya, dan klaim-klaim yang berkaitan dengan nasab Ba’alwi tidak memiliki dukungan referensi yang sahih. Oleh karena itu, kajian pustaka dan tes DNA menjadi penting dan harus untuk memastikan keabsahan nasab klan ba'alwi.
[6/10 06.28] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtube.com/shorts/HcOrc1Umm1E?si=YtPtsEjM9jtk5F7J
[6/10 06.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/htl__-kzxy4?si=IsEXkAJNrgy5SVg8
[6/10 06.30] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://youtu.be/Q0rqbZeTH54?si=9l_eaZzo4t5eDiCS
[6/10 06.33] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Bikin Baterai 750 Watt
https://youtu.be/Zmu3o7KRLI8?si=AQT9bv8DQJyf5aEA
[6/10 11.51] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Sunan Kudus & Dzurriyyahnya
https://www.facebook.com/share/p/tbJVgKv6PvQZf5YZ/
DIASPORA KETURUNAN SUNAN KUDUS
Lahir 1471 wafat 1540
(Suhuhunan Ing Kudus / Sunan Kudus - Syarif Jakfar Shodiq bin Usman Haji bin Ali Murtadho bin Ibrahim Samarqandi bin Husein Jamal-ad-din Al Kubra)
yang Berlanjut Keturunannya dari Nama Putranya
1) Panembahan Amir Ḥasan / Pangeran Mekkah Wafat dan Makam di Demak
Berputra
- Istri Putri Sunan Prapen Berputra P Demang Ngadiluwih wafat dan Makam di Kediri Keturunannya sekitaran Ponorogo , Tulungagung, Kediri ,Nganjuk dll
- Istri Putri Sultan Prawoto Beputra P Kudus wafat dan Makam di Demak Keturunannya Sekitaran Demak ,Kudus ,Pati ,Jepara
2) Panembahan Qodi / Pangeran Mandiraga wafat dan Makam di Sumenep
- istri Putri Panembahan Joharsari Beputra P Beragung dan P Notoprojo wafat dan Makam di Sumenep Keturunannya sekitaran Sumenep, Pamekasan, Sampang dll
- istri Putri Pangeran Timur Madiun tidak di Terangkan Keturunannya
3) Panembahan Palembang wafat dan Makam di Kudus
- Istri Putri Bre Palembangan Berputra :
- Pangeran Pakaos
- Pangeran Gemiring
- Pangeran Palembang
- Pangeran Khotib
- Pangeran Kerung
Keturunannya Lima Nama Diatas Berdiaspora sekitaran Kudus. Demak , Pati , Palembang, Sumenep dll
4) Panembahan Mekaos Honggokusumo Wafat dan Makam di Kudus
- istri Putri P Poncowati Kudus berputra
- Pangeran Kaliku
- pangeran Beji
Keturunan dua nama diatas ada Di Kudus , Demak, Jepara , Pati dan Sebagian di Sumenep
5) Panembahan Joko (Wafat Masih Kecil )
6) Panembahan Karimun (Tidak di terangkan Keturunannya)
[6/10 11.52] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/rQcnYDCteDe4LWqU/
Mengenal Sosok MAKHDUM SYARIF AMIR HASAN alias KIMAS PANJI WIROSINGO ibn SUSUHUNAN KUDUS
[6/10 11.53] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/rQcnYDCteDe4LWqU/
Mengenal Sosok MAKHDUM SYARIF AMIR HASAN alias KIMAS PANJI WIROSINGO ibn SUSUHUNAN KUDUS
Makhdum Syarif Amir Hasan merupakan putra dari Makhdum Syarif Jaafar Shodiq Susuhunan Kudus, ibu Makhdum Syarif Amir Hasan adalah Putri Sunan Bonang (dalam versi lain Putri Kyai Ageng Lepen Podang).
Makhdum Syarif Amir Hasan ibn Sunan Kudus, adalah sosok yang berbeda dengan Syekh Amir Hasan atau yang dikenal dengan nama Sunan Nyamplungan Karimun Jawa.
Makhdum Syarif Amir Hasan merupakan Panglima Perang Kesultanan Demak, ia menggantikan posisi ayahnya Makhdum Syarif Jaafar Shadiq Susuhunan Kudus.
GELAR dan KETURUNAN
Makhdum Syarif Amir Hasan diketahui memiliki beberapa gelar diantaranya: Kimas Panji Wirosingo, Panembahan Qodi ing Demak, Panembahan Mekkah, Panembahan Kali, Panembahan Haryo Poncowati dan Panembahan Kudus.
Makhdum Syarif Amir Hasan tercatat memiliki 2 isteri, yakni:
1. Putri dari Sultan Trenggono Demak, yang melahirkan Ki Makhdum Syarif (Kimas) Abdullah dan Kimas Husain.
Dalam hikayat Palembang, kedua cucu Susuhunan Kudus ini hijrah ke wilayah Palembang, saat menjelang runtuhnya Kesultanan Demak.
2. Putri dari Sunan Muria, yang melahirkan Panembahan Suro Agung dan Panembahan Sentono Agung.
Salah satu keturunan Panembahan Suro Agung yang terkemuka adalah Pangeran Janas Kudus atau Mbah Janas Kudus.
Mbah Janas Kudus adalah sosok ulama di wilayah Petajen Damaran Kudus, diperkirakan hidup di era Sultan Amangkurat I (Penguasa Mataram Islam, memerintah 1646-1677).
Mbah Janas Kudus dalam beberapa riwayat sering tertukar dengan sosok Mpu Janas Kediri, yang merupakan ahli dalam persenjataan.
WaLlahu a’lamu bishshawab
[6/10 11.55] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/p/qYxkMcnL3ccTUiKR/
DIASPORA KETURUNAN SYARIF HAMZAH BIN SUNAN AMPEL
dari Istri Putri Bre Tumapel II
Berputra
1) Sunan Bayat (Ḥasan)
Berputra a.l :
- RA Giring
- RA Biting
- RA Kaliwungu
- Panembahan Jiwo
Berputra a.l :
- Panembahan Minangkabo
- Panembahan Minanglangse / P Pase
2) Pangeran Wotgaleh (Ghozali) + RA Pambayun Binti R Batara Katong
Berputra :
A. P Maulana Mas Kajoran (Leluhurnya Trah Kajoran) berputra :
- P Mahos I
- P Malambang I
- P Turus I
- P Malang I
- P Kalasan I
- P Barsulam
- P Bagus Kajoran + RA Roro Subur binti Kyai Ageng Pamanahan
Berputra
- RA Purbaya I
- RA Minang Kabo II
- RA Dagen
- RA Srenggan
- P Pulang Jiwo
- P Setiaki
- P Buto Ijo
- P Raden Ing Kajoran + RA Wangsa Cipta
Berputra a.l :
- P Kahunan
- P Paminggak
- P Wirameja
- P Kajoran Ambalik/ P Rama Kajoran + RA Purbaya
Berputra a.l :
- R Wirasinga / Wirakusuma
- R Kertinegara
- R Penganten
- R Wangsadika
- R Kertipada
- R Kertilaksana
- RA Wiramenggala
- RA Trunojoyo
B. Pangeran Sawo ing Giri menikah' dengan Nyai Gede Sawo binti Sunan Giri (Leluhurnya Trah P Sawo Giri)
Berputra a.l :
P Waringin Pitu
Berputra a.l :
- P Sawo II
- P Mas Panetan
Berputra a.l:
P Sobo
Berputra a.l :
P Ronggo Ing Nepa
Berputra a.l ;
- RA Syarifah Ambami
- P Belimbing (Bujuk Kaengkok Sepuh)
[6/10 12.06] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/v/VpmJvoTnCXemacRf/
فيديو من أطفال من دولة اندونيسيا يهنئون مصر بمناسبة ذكرى إحتفالات إنتصار أكتوبر المجيد
فيديو أطفال من دولة اندونيسيا يهنئون مصر بمناسبة ذكرى إحتفالات إنتصار نصر أكتوبر المجيد
#نصرأكتوبرالمجيد_تحيامصر🇪🇬❤️ #خريجيـالأزهر #مجلةـنور #الوافدين
[6/10 13.57] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: https://www.facebook.com/share/v/VpmJvoTnCXemacRf/
و الحمد للّه ربّ العالمين
صلّى اللّه على محمّد
HARTABUTA :
Sabtu, 19-10-2024.
[14/10 22.28] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: *💥 إنّا للّه و آنا إليه راجعون ⭐*
HARTABUTA :
Sabtu, 12-10-2024.
[11/10 12.55] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: *💥 ألسّلام عليكم و رحمة اللّه و بركاته ⭐*
Nuwun Sewu ... 💥👳♀️🙏⭐
Ada yg tanya :
👇
HARTABUTA :
Selasa, 8-10-2024.
[8/10 21.27] Aryanto Surabaya:
HARTABUTA :
Sabtu, 5-10-2024.
Kiriman Adik KH. Ahmad Syaakir 'Alii Maibit Rengel :
Silsilah di atas Mbah 'Abdur Rohmaan Sambu Lasem - Jawa Tengah, sudah SUHU luruskan langsung kepada Beliau di tempat kediamannya Kamis, 3-10-2024.
HARTABUTA :
Jum'at, 4-10-2024.
Deskripsi :
HARTABUTA :
Jum'ah, 20-9-2024.
[19/9 05.56] Khuwailid Leran Gresik:
Hari ini mau rapat di aula PP.QOMARYDDIN dg agenda membahas penerbitan buku sejarah pp.Qomaruddun dan agenda haul mbah sholih tsani yg akan datang buln 11 Nanti.
HARTABUTA :
Ahad, 15-9-2024.
[15/9 15.32] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: *💥 Nuwun Sewu ... ⭐*
Nemu di sini :
*Kiyai Dentho bin Kiyai Jumali bin Joko Tingkir ... ?*
👇
https://www.kabargresik.com/menjejak-silsilah-ning-min-dari-jaka-tingkir-sampai-sampurnan/
HARTABUTA :
Sabtu, 14-9-2024.
Deskripsi :
Gus Khuwailid masuk :
HARTABUTA :
Rabu, 11-9-2024.
Topik :
HARTABUTA :
Selasa, 10-9-2024.
Topik :
HARTABUTA :
Senin, 9-9-2024.
[9/9 13.34] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
Aduhai *Para Admin* ... Tolong terima kembali *Dulur IKS* yg sempat hilang.
HARTABUTA :
Senin, 9-9-2024.
Topik :
HARTABUTA ;
Jum'ah, 6-9-2024.
Deskripsi :
HARTABUTA :
Jum'ah, 6-9-2024.
Deskripsi :
Silsilah IKS & PP. Langitan menurut Versi Di Bawah Ini,
[5/9 22.57] +62 857-1...-1...:
Ini silsilah tarumanagara sundapura pakuan galuh sampai surakarta 😁🙏
HARTABUTA :
Kamis, 29-8-2024.
[29/8 21.15] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
https://www.facebook.com/share/p/LNvdnkK2g92RFNGR/?mibextid=A7sQZp
HARTABUTA :
Kamis, 29-8-2024.
Topik :
1. Koreksi silsilah Eyang Kiyai 'Abdullooh bin Eyang Kiyai 'Abdul Jabbaar, Nglirip-Jojogan-Tuban yang selama ini telah beredar luas di kalangan Dzurriyyah terutama Dzurriyyah Garis Lirusnya, bahkan tetpampang di Sekitar Makam.
HARTABUTA :
Kamis 29-8-2024.
Topik :
Polemik Nasab Ba'Alawyy Tahun 2023-2024.
[20/3 17.06] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
*💥 ألسلام عليكم و رحمة الله و بركاته ⭐*
HARTABUTA :
Rabu, 28-82-024.
Manuskrip Padangan/Manuskrip Jojogan/Silsilah Dzurriyyah Eyang 'Abdul Jabbaar, Nglirip-Jojogan-Tuban :
Isteri I. Putera 8 orang.
Isteri II. Putera 3 orang.
Isteri III. Putera 1 orang.
HARTABUTA :
Rabu, 28-8-2024.
[28/8 07.42] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
https://www.facebook.com/share/p/9jzv8gYfz8xh7NTM/?mibextid=xfxF2i
SILSILAH KELUARGA RAJA DEMAK BINTORO
HARTABUTA :
Senin, 26-8-2024.
[1/8 19.29] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: *💥 السلام عليكم و رحمة الله و بركاته ⭐*
HARTABUTA :
Ahad, 25-8-2024.
https://www.facebook.com/share/p/9H638TMnyQBLGTB8/?mibextid=xfxF2i
Prabu Wikramawardana Raja Majapahit 1389 - 1429 Menantu Prabu Hayamwuruk adalah leluhurnya Keluarga Walisongo
HARTABUTA :
Ahad, 25-8-2024.
Deskripsi :
1-8-2024 jam 10.00 WIB di japri Kiyai Damanhuurii, Banjar arum karena kedatangan Rombongan Tamu dari Dzurriyyah Kiyai Qomaruddiin, Sempurnan Bungah Gresik.
Inginnya dunumgan Silsilah Keluarga.
HARTABUTA :
Kamis, 22-8-2024.
Kepada Mbaklik Nuur Chisby :
[22/8 19.10] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Nuwun Sewu ... 💥👳♀️🙏⭐
HARTABUTA :
Kamis, 22-8-2024.
[20/8 17.53] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21: Nuwun Sewu ... 💥👳♀️🙏⭐
Monggooo Panjenengan pancing pelan2 tentang *H. Amin bin KH. Muusaa bin Ki Nuurhaadii*.
HARTABUTA ;
Selasa, 20-8-2024.
Deskripsi :
HARTABUTA :
Selasa, 20-8-2024.
Kerajaan Mojopahit
👇
Prabu Brawijoyo I Raden Kertowijoyo
👇
[19/8 23.27] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
https://www.facebook.com/share/p/mhhKKZ4crKQxUKKe/?mibextid=xfxF2i
Akhirnya nemu juga, siapa Brawijaya pertama itu.
Nek percaya 🤣🔥🔥🔥🤣
Silsilah Sunan Kalijogo & Dzurriyyahnya
👇
HARTABUTA :
Jum'at, 9-8-2024.
(Sinau sejarah leluhur nuswantoro)
SILSILAH TRAH SUNAN KALIJAGA
Sunan Kalijaga adalah salah satu dari Wali Songo. Beliau adalah salah satu leluhur trah Kraton Mataram Islam.
HARTABUTA :
Ahad, 11-8-2024.
Deskripsi :
Ini galery Krepesan IKS via Group IKS yang ada di HP Vivo yang tergabung per 2023.
HARTABUTA :
Ahad, 11-8-2024.
[11/8 12.33] Aryanto Surabaya:
https://www.facebook.com/groups/132005620814130/permalink/564694727545215/?mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v
[11/8 12.34] Aryanto Surabaya: Panèka Astana Kè Rahwâna è dhisa Sendir kacamadhân Lènteng, Songennep, dhinèng silsilana èngghi ka'ḍinto :
HARTABUTA ;
Ahad, 11-8-2024.
[4/6/2023 22.45] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
[26/6/2023 07.54] Ning Sriwinarti IKS IBI IBDMS:
HARTABUTA :
Jum'at, 9-8-2024.
(Sinau sejarah leluhur nuswantoro)
SILSILAH TRAH SUNAN KALIJAGA
Sunan Kalijaga adalah salah satu dari Wali Songo. Beliau adalah salah satu leluhur trah Kraton Mataram Islam.
HARTABUTA :
Rabu, 7-8-2024.
Deskripsi :
Usai keluar dari Makam Sekargondo bersama 3 Perawat Makam bersalaman dengan Paklik Masruuhiin bin Kakek Lambung H. Ahmad Faqih Maibit Sang Adik Kakek Kandung SUHU yakni H. 'Utsman bin H. Abu Thoolib yang akan Ziyaarotul Qobri ke Makam Keluarga tsb. yang berdampingan berhadapan dengan Makam Umum Sekargondo.
HARTABUTA ;
Rabu, 7-8-2024.
A. Dialog Pak Luqmaan dengan SUHU.
[6/8 19.15] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21:
Sinten puniko ?
HARTABUTA :
Rabu, 7-8-2024.
Deskripsi :
1. Target Primer
Di usia 59 tahun, SUHU baru ditaqdiirkan bisa Ziyaarotul Qobri per Rabu, 7-8-2024 bersama Ananda 'Arif Sang Keponakan Misanan Menantu Mas Adiib bin Pakde Zen/Zainal 'Aabidiin + Bude Hindun Ngerong Rengel. Kok selama itu ? Ya karena banyak faktor. Yang utama baru tahu info tentang Beliau sekitar tahun 2017 setelah baca Silsilah Banii Qomaruddiin yang ditulis oleh KH. Abu Na'iim, Leran Gresik yang merupakan tulis ulang & perkembangan Dzurriyyah yang sebelumnya ditulis oleh KH. 'Abdur Rohman, Sampurnan-Bungah-Gresik.
Sejak SMPN 1 Rengel Kelas 1 tahun 1978 mulai kenal ketu paguyuban Keluarga Besar IKS (Ikatan Keluarga Syihaabiyyah) & hanya tahu Kiyai Penengah Leluhur Keluarga Besar IKS yang tidak tahu & tidak paham sedikitpun tentang Eksistensi Beliau termasuk Makamnya.
Tahun 2018 baru tahu & baru paham, ternyata Kiyai Penengah itu juga Leluhur dari Nyai KH. Muhammad Nuur PP. Langitan I atau KH. Muhammad Nuur PP. Langitan I serta Dzurriyyah Beliau Lainnya yang belum tahu & belum paham eksistensinya serta belum tersambung dalam wujuud bertemu di tengah Masyarakat, komunikasi & shilatur rohmi hingga menulis ini per Kamis, 8-8-2024 jam 06.44.
Bukan Juni 2024 ada info dari Kakak Mindoan SUHU dari Banii Abu Thoolib Maibit bahwasanya Makam Kiyai Penengah selalu bersih dari tanaman apapun baik Musim Hujan maupun Musim Kemarau yang berbeda dengan Seluruh Makam Sekargondo. Ternyata benar adanya.
2. Target Sekunder
Sejak tahun 2013 meyaqiini di Makam Umum Sekargondo Pekuwon tempat Makamnya Keluarga Besar yang ada di Maibit & Pekuwon.
Ternyata benar adanya. Minimal saat Ziyaarotul Qobri Perdana per Rabu, 7-8-2024 menemukan Makam Canggah Kandung SUHU yakni H. Thoyyib Sang Ayah Mertua dari Buyut SUHU dari Jalur Ibunda yakni H. Abuu Thoolib.
mnCanggah H. Thoyyib Sang Menantu Wareng Kandung SUHU yang merupakan Ayah Mertua Canggah H. Thoyyib bernama H. Ilyaas Maibit.
Menurut Adik KH. Syaakir Maibit, Canggah H. Thoyyib berputera antara lain :
1. Buyut Puteri Nyai Shofwah, Sang Isteri Buyut Kakung H. Abu Thoolib Maibit. Buyut Puteri wafat di Makkah Al Mukarromah saat Hajjian & dimakamkan di sana. Nama Beliau dipakai nama oleh Bude Shofwah/Nyai H. 'Abdur Rohiim Maibit Sang Kakak Kandung Persis Ibunda
Nama Asli :
Raden Condro Wijoyo.
Nama Panggilan :
Kiyai Penengah.
HARTABUTA :
Sabtu, 3-8-2024.
BAGIAN I
Kerajaan Singosari - Ken Arok