HARTABUTA :
Rabu, 8-1-2025.
Sumber :
Group Siroh Wali Songo.
[7/1 22.20] +62 823-3...-2...:
PASAREAN AGUNG GIRILOYO
Pasarean Agung Giriloyo dibangun sekitar tahun 1632 diprakarsai oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo Raja Keraton Mataram.
Pasarean Agung Giriloyo terletak di Gunung Kabul / Makbul, Dusun Cengkehan, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Rencana awal pembangunan Pasarean Agung Giriloyo atau Astana Giriloyo diperuntukkan untuk pemakaman Sultan Agung apabila kelak beliau mangkat / wafat. Tetapi dalam perjalanan pembangunan, Panembahan Juminah sebagai pengawas pembangunan komplek pemakaman wafat dan akhirnya dimakamkan di area komplek tersebut dan Sultan Agung berubah pikiran dan menentukan calon pemakaman beliau di Gunung Merak di sebelah selatan Pasarean Giriloyo dan kelak dinamakan Pajimatan Imogiri.
Komplek Pasarean Agung Giriloyo terdiri atas :
Masjid Agung Giriloyo
Bangunan untuk istirahat peziarah yang memisahan :
Pemakaman di sayap kiri
Pemakaman di sayap kanan
Pemakaman di sekeliling luar tembok pagar sayap kiri
Masjid Agung Giriloyo:
Dibangun bersamaan dengan pembangunan komplek Pasarean Giriloyo. Masjid tua sederhana berbentuk tajug segi empat beratap limasan tumpang dengan hiasan di puncaknya.
Pada sayap kanan serambi nampak makam Ki Ageng Giring, Ki Ageng Gentong.
Di posisi tertinggi sayap kanan makam Sultan Cirebon V, Kanjeng Sunan Cirebon/Panembahan Giriloyo/Raja Cirebon ke-3
Panembahan Girilaya / P. Karim (Panembahan Ratu II) adalah Raja Cirebon ke-3 setelah Kanjeng Sunan Gunung Jati dan Panembahan Ratu I. Beliau ini cucu Panembahan Ratu I (P.Mas Zainul Arifin). Dan Panembahan Girilaya adalah ayah P.Kartawijaya (Sultan Kanoman I) dan P.Martawijaya (Sultan Kasepuhan I). Wafat di Keraton Mataram (di Plered) tahun 1662 pd masa Susuhunan Amangkurat I
Tokoh yang dimakamkan di sayap kiri (barat) antara lain: Kanjeng Ratu Pembayun (istri Amangkurat), makam Kanjeng Ratu Mas Hadi (ibu Sultan Agung), dan Kanjeng Panembahan Juminah (paman Sultan Agung).
Pada halaman luar menuju Pemakaman sayap kiri serambi nampak sebuah batu besar dan batu kecil yang berada diatas tumpukan batu. Batu besar tersebut dahulu adalah Palenggahan Sultan Agung ketika beliau meninjau pembangunan Pemakaman. Konon batu besar tersebut adalah batu yang dilempar oleh Sunan Kalijaga dari Mekah untuk menentukan lokasi pemakaman.
Kemudian disebelah kiri nampak makam Ki Juru Wiro Probo diatas tumpukan batu.
sebelum masuk ke komplek utama, sebelah kiri nampak makam Ki Wiroguna dan Nyai Nerangkusumo.
Bangunan utama Pasarean Giriloyo:
Nisan " Sekaran Sepen ", sebuah batu nisan yang dipercaya sebagai makam spiritual / roh Sultan Agung.
Pada masa dahulu makam tersebut dilindungi oleh bangunan pendopo, terlihat dari delapan umpak yang terlihat pada lokasi tersebut. Konon atap pendopo jatuh di daerah Demak.
Di sebelah kiri Sekaran Sepen nampak makam makam
Pada lokasi tersendiri nampak Makam Permaisuri I Sunan Amangkurat I, Ratu Pembayun. Beliau adalah Ibunda Sunan Amangkurat II.
Pada lokasi selanjutnya adalah
1. Makam Ratu Alit / Ratu Mas Hadi
Beliau adalah Permaisuri Panembahan Hadi Hanyakrawati dan Ibunda Sultan Agung.
2. Makam Panembahan Juminah
Beliau adalah Putra Panembahan Senopati. Beliau Suami kedua Ratu Mas Hadi
Lahul Al Fatihah teruntuk para leluhur yang dimakamkan di Pesarean Agung GGiriloyo
Ditulis oleh K.R.T Koes Sajid Jayaningrat
و الحمد للّه ربّ تدالعالمين
صلّى الله على محمّد
0 comments:
Post a Comment