Wednesday 9 February 2022

IKS, PP. Langitan, PP. Beron, PP..Ash Shommadiyyah, PP. Tanggir, PP..Lainnya, dan Tokoh NKRI Dalam Lingkaran Raksasa Rabithah Al Ba'alawyy, Al Basysiban, Al Azmatkhan

Hartabuta :

Rabu,9-2-2022.

Prakata :

Ini bahan kajian yang luar biasa menyangkut Leluhur Kita Semua. Apalagi diserta data tahun kemunculannya. 

Sumber dan Detail Isinya :

Leluhur Mataram ISLAAM,  Pajang,  Demak Bintoro,  Wali Songo Al Azmatkhan Al Husainii

🔽

https://free.facebook.com/groups/854130474668938/posts/1321935077888473/?comment_id=1920106391404669&_rdc=1&_rdr#_=_


🔽

Φαχρί Αλ Μπαάρ ▶ ‎RABITHAH BA'ALWI (KAJIAN NASAB QABILAH" BAALWI YG LUPUT DARI PENDATAAN)

Yang asli yang mana ?..... Photo sebelah kanan itu lukisan Raden Saleh Syairf Bustaman.....


Saya lebih percaya yang sebelah kanan (baju merah) adalah sosok figur Kyai Modjo yang asli yang mendekati wajah aslinya, mengingat Raden Saleh yang melukis beliau ini adalah spesialis sebagai pelukis photo..... Beliau (Rd. Saleh) diakui dikalangan pelukis pada masanya dan banyak bangsawan2 Eropa juga telah dilukis oleh beliau.......


12 April 2017 pukul 08.06 · Grup publik

Simpan · Lainnya

Suka

Tanggapi

Bagikan

SukaSuperWow35

Heri Widjajanto

Bismillahirrahmanirrahiim. Sabtu 10-11-2018 M jam 03:33 WIB. 


Nasab dari Sentot Alibasya Prawirodirjo adalah Den Bagus Sentot alias Pangeran Alibasah Ngabdul Mustopo Prawirodirjo yang wafat dimakamkan di Bengkulu bin Raden Ronggo Prawirodirjo Wadono di Madiun.... 

Sambungan tulisan saya di atas menanggapi 6 pertanyaan dari Habib Albaar MB Fahri, baarokallahu fik....hal nasab dari Sentot Alibasya Prawirodirjo. 


Adapun ini hanya keterangan tambahan, sbb: Sultan Sarib ayah dari Syekh Maulana Maghribi alias Sayid Alidakir yang wafat dimakamkan di bukit Mancingan pantai Parangtritis Yogyakarta tersebut di bawah nama lainnya atau aliasnya adalah bernama Abdul Malik Syaraf Khan seorang Sayyid keluarga ahlul bait Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam keturunan Nabi SAW ke 19.


Keterangan selengkapnya dari 19 Abdul Malik Syaraf Khan bin 

18. Amir Abdullah Azamat Khan ra.(wafat 696 H) bin 

17. Abdul Malik ra. (wafat di kota Ahmad Abad India 653 H) bin 

16. 'Alwi 'Ammul Faqih ra.(wafat di Tarim 613 H).


Keterangan selengkapnya adalah sebagai berikut:

Abdul Malik Syaraf Khan Azamatkhan (alias Sultan Sarib ayah dari Syekh Maulana Maghribi alias Sayid Alidakir yang wafat dimakamkan di bukit Mancingan pantai Parangtritis Yogyakarta dan bertemu di nomor 18 nasabnya sehingga mereka semua senasab dengan 18. Amir Abdullah Azamat Khan ra., wafat 696 H yang berputra 4 orang yakni : 

1. Ali Azamat Khan, 

2. Alwi Qutub Khan. 

3. Abdul Malik Syaraf Khan (alias Sultan Sarib ayah dari Sekh Maulana Maghribi yang wafat dimakamkan di bukit Mancingan pantai Parangtritis Jogja dan datuk dari keluarga Pangeran Sumedang di Jawa Barat , pen.). 

4. Ahmad Syah Jalaluddin (datuk dari Keluarga Wali Songo).


19. Ahmad Syah Jalaluddin (datuk dari Keluarga Wali Songo) bin 

Amir Abdullah Azamat Khan ra., wafat 696 H, berputra (apeputra, pen.): 

- 20. Jamaluddin Al Husain, berputra (apeputra, pen.): 

- 21. Ibrahim Asmoro (Sunan Gesik) adik kandung se-ibu se-ayah (tunggil yayah reno) dengan 

21. Syeh Maulono (Abu) Amat Iskak Wamul Palsi alias Syeh Jumadil Kubro kaping II yang merupakan putra ingkang ongko 4 kang ibu (ibunya bernama) Siti Fatimah Kamarukmi, yang menikah dengan Syeh Jumadil Kubri alias Jamaluddin Al Husain, ……. 

- 21. Syeh Maulono (Abu) Amat Iskak Wamul Palsi, dados Imam wonten ing Pase, tanah Malaka apeputro: 

- 22. Syeh Iskak alias Syeh Wali Lanang apeputro 

23. Kangjeng Suhunan Giri Satmoto Ratu Giri Gajah Kedaton alias Sunan Giri I yang menikah dengan 

23. Nyai Ageng Ratu putrinya 

22. Suhunan Ngampeldento, (kutipan dari “Serat Sujarah” halaman 59-60 , pen) di mana 

20. Jamaluddin Al Husain peputro:

- 21. Ibrahim Asmoro (Sunan Gesik) dan kakaknya yang bernama 

21. Syeh Maulono (Abu) Amat Iskak Wamul Palsi ini akan menurunkan cucu bernama Sunan Giri I 

...... 25. Pangeran Atas Angin adik se ayah seibu dengan 

25. Pangeran Pujonggo yang menurunkan secara nasab melalui 

29. Istrinya Pangeran Waruju [( adapun istrinya 

28. Pangeran Waruju adalah putrinya Kyai Ronggo III alias 

28. Ronggo Sukowati bin 

27. Kyai Ronggo II yang kacarios tetruko/ diceritakan tinggal di Ngadipolo bin 

26. Kyai Ronggo I yang tinggal menetap di Sidayu bin 

25. Pangeran Pujonggo saudara satu ayah satu ibu (tunggil yayah reno) dengan 

25. Pangeran Atas Angin )], putranya Pangeran Pujonggo yang bernama 

26. Kyai Ronggo I yang tinggal di Sidayu bin 

25. Pangeran Pujonggo hingga ke Raden Ronggo Prawirodirjo Wadono di Madiun ayah kandung Sentot Alibasya Prawirodirjo panglima perangnya Pangeran Diponegoro yang tertulis di halaman 182-203 buku "Serat Sujarah" milik Kantor Tepas Darah Dalem Karaton Yogyakarta Hadiningrat adalah sbb: 

Nasab dari Sentot Alibasya Prawirodirjo adalah Den Bagus Sentot alias 

41. Pangeran Alibasah Ngabdulmustopo Prawirodirjo yang wafat dimakamkan di Bengkulu bin 

40. Raden Ronggo Prawirodirjo, Maospati, Wadono di Madiun bin 

39. Raden Ronggo Mangundirjo alias Ronggo ke II (diambil menantu Sultan HB I, kemudian berputra 4 orang yang nomor 4 bernama Raden Ronggo Prawirodirjo, Maospati, Wadono di Madiun), bin 

38. Kyai Ronggo Prawirosentiko alias Ronggo Jenggot alias Ronggo I (lihat halaman 202 buku Serat Sujarah, pen.) bin 

37. Kyai Ageng Derpoyudo (yang menikah dengan putrinya Nyai Datuk Sleman binti Kyai Kraengnobo asli Makasar) bin 

36. Kyai Wiroyudo (yang menikah dengan putrinya Nyai Kraengnobo kakaknya Kyai Sontoyudo II di Kwadungan) bin 

35. Kyai Sontoyudo ke II di Kwadungan bin 

34. Kyai Sontoyudo ke I di Kwadungan bin 

33. Kyai Mas Sigit bin 

32. Kyai Mas Balimbing (istrinya putri dari Senopati Balik dari Kediri) bin 

31. Kyai Kaji Ngabdullah di Karangpakel (istrinya dari Giri) bin 

30. Kyai Ageng Amattahar di Pakiskidul (istrinya putrinya Kyai Ageng Selo alias Kyai Ageng Ngabdurrahman di Selo yang bisa memegang bledhek/ petir) bin 

29. Kyai Ageng Amatdarum di Pakis (istrinya putri dari Kyai Ageng Getaspendowo atau Kyai Syekh Ngabdullah di Getaspendowo bin Raden Bondhan Kejawen) 

…29. Kyai Ageng Amatdarum di Pakis bin 

28. Pangeran Waruju ( istrinya adalah putrinya 

28. Kyai Ronggo III alias Ronggo Sukowati bin 

27. Kyai Ronggo II yang kacarios tetruko/ diceritakan tinggal di Ngadipolo bin 

26. Kyai Ronggo I yang tinggal di Sidayu bin 

25. Pangeran Pujonggo saudara satu ayah satu ibu (tunggil yayah reno) dengan 

25. Pangeran Atas Angin, 


Adapun Kyai Ronggo ke II yang tetruko/ tinggal di Ngadipolo ini menikahi putrinya Kyai Wonosalam I yang mengelana di Demak bin 

Kyai Ageng Wonolopo alias Raden Joko Laru adiknya Raden Patah Sultan Demak I satu ayah lain ibu, anak nomor 86 dari 117 anaknya Sri Prabu Brawijaya ke V Ratu Majapahit ke VII yang wekasan/ terakhir, pen.) 

…..28. Pangeran Waruju bin 

27. Pangeran Makdumjamil di Selomanik alias Kyai Ageng Selomanik I yang wafat dimakamkan di Wiroto tanah Pekalongn bin 

26. Pangeran Makdumkusen yang wafat dimakamkan di Rojowono dan berjuluk Pangeran Kangjeng Puring bin 

25. Pangeran Atas Angin (yang wafat dimakamkan di Cempo, saudara kandung (senasab dengan 

25.Pangeran Pujonggo kakak kandungnya se-ayah se-ibu (tunggil yayah reno) yang banyak menurunkan keturunan di Banyumas) bin 

24. Sultan Jamra Tajudin Alkobra (yang benar tertulis nama lainnya/ nama aliasnya adalah Suhunan Makdum Jamngo di nagari Cempo alias Sultan Jamnga Tajudin Al Kubro di negeri Cempo kaping II yang menikah dengan putrinya Susuhunan Atas Angin II alias Dyan Hyang Margono bin 

Sri Prabu Harjokusumo disebut dengan nama SRI PAMEKAS ing Pajajaran, dari pernikahan ini kemudian berputra 3 orang semua laki-laki) , pen.)... 


22. Sultan Jamnga Tajudin Al Kubro di negeri Cempo kaping II bin 

23. Sultan Tajudin Al Kubro alias Kangjeng Susuhunan Makdum alias Sultan Makdum Tajudin Al Kubro nagari Cempo kaping I (setelah menggantikan ayah mertuanya Sultan Sirajudin di nagari Cempo tanah Indi memakai gelar Sultan Makdum Tajudin Al Kubro nagari Cempo kaping I) bin 

22. Syeh NGABDUL KUBRO bin 

21. SYEH JIDIN alias Syeh Maulana ABUJIDIN Imam Mukamat Apandi Dinil Kubro setelah angejowo (masuk ke Jawa) memakai gelar SUSUHUNAN TUDING menjadi imam di nagari Cempo alias SYEH SAMSUDIN [(lihat di halaman 31 buku “Serat Panengen Awit Kangjeng Nabi Adam”, pen.), .... 


SYEH JIDIN alias Syeh Maulana ABUJIDIN Imam Mukamat Apandi Dinil Kubro alias SUSUHUNAN TUDING menjadi imam di nagari Cempo alias SYEH SAMSUDIN bin 

20. SYEH MAULANA JUMADIL KUBRO kaping I ... 

SYEH JIDIN alias Syeh Maulana ABUJIDIN alias SUSUHUNAN TUDING menjadi imam di nagari Cempo alias SYEH SAMSUDIN adalah putra nomor 6 dari 21 bersaudara keseluruhannya dari 

20. SYEH MAULANA JUMADIL KUBRO kaping I dari istrinya yang bernama Siti Patimah Chamachawi alias Siti Patimah Kawi, pen.)] .... 

Adapun 20. Syekh Maulana Maghribi alias Sayid Alidakir yang dimakamkan di Parangtritis Yogyakarta adalah ayah kandung dari 

21. Jaka Tarub alias Kidang Telangkas, ....sedangkan Sayid Mahundakir yang ngejowo (masuk ke Jawa, pen) bernama lain/alias 

20. Kangjeng Susuhunan Atas Angin yang wafat dimakamkan di Cirebon adalah kakak kandung se-ayah se-ibu dengan Syekh Maulana Maghribi yang dimakamkan di Parangtritis Yogyakarta, .... sedangkan 

19. Sultan Sarib di Mahribi alias Sayid Musrail adalah ayah kandung dua bersaudara kandung satu ibu yakni anak pertama yang bernama 

20. Sayid Mahundakir /alias Kangjeng Susuhunan Atas Angin yang wafat dimakamkan di Cirebon dan adiknya anak kedua yang bernama 

20. Syekh Maulana Maghribi alias Sayid Alidakir yang dimakamkan di Parangtritis Yogyakarta,.... ibu dari dua bersaudara kandung se-ibu se-bapak ini bernama 

22. Siti Tabirah binti 

21. Maullono Sultan Tajudin Madinil-kubro Kalipatunnuruntuli di Madinah bin 

20. Syekh Maullono Jumadilkubro yang dimakamkan di bukit Plawangan lereng sebelah selatan gunung Merapi di Jogja, Syekh Maulana Maghribi yang dimakamkan di Parangtritis Yogyakarta adalah ayah kandung dari Jaka Tarub alias Kidang Telangkas yang menikah dengan bidadari Nawangwulan kemudian melahirkan Nawangsih istri dari Raden Joko Bondan Kejawan anak nomor 14 dari 117 anaknya Sri Prabu Brawijaya ke V Ratu Majapahit ke VII yang wekasan/ terakhir, pen. yang kemudian Raden Bondan Kejawan (alias 21. Raden Ibnu Quthbuddin Alwi bin 

20. Sayid Quthbuddin Alwi Azamatkhan bin 

19. Ahmad Syah Jalaluddin ra. yang lahir dan wafat di Nasher Abad India, pen.) memiliki 3 orang putra yakni: 

1. Raden Dukuh alias Syekh Ngabidullah alias Kyai Ageng Wonosobo 

2. Raden Depok alias Syekh Ngabdullah alias Kyai Ageng Getaspendowo, datuk dari Raja-raja Dinasti Mataram Islam di Jawa, 

3. Roro Kasiyan alias Nyai Ageng Ngerang I. R Dukuh alias Syekh Ngabidullah alias Kyai Ageng Wonosobo menikah dengan putrinya Susuhunan Mojogung Gunungjati I melahirkan Pangeran Made Pandan I yang berputra Nyai Ageng Anis yang melahirkan 2 orang putra yakni : 

1. Kyai Ageng Pemanahan ayah dari Sutawijaya alias Panembahan Senopati pendiri Dinasti Mataram Islam di Jawa, 

2. Kyai Ageng Karotangan alias Kyai Ageng Pager Gunung I. 


R Depok alias Syekh Ngabdullah alias Kyai Ageng Getaspendowo menikah dengan putrinya Susuhunan Mojogung Gunungjati I melahirkan Bagus Sogom alias Kyai Ageng/ Syeh Ngabdurrohman alias Kyai Ageng Kertoboyo alias Kyai Ageng Sélo. 


Kyai Ageng Sélo berputra Kyai Ageng Anis ayah dari Kyai Ageng Pemanahan. (Tamat. 

Semoga bermanfaat bagi kita semua, Allahumma Rabbana Aamiin, pen).


Keterangan: Putra no. 3. dari 18. Amir Abdullah Azamat Khan ra. bernama 

19. Abdul Malik Syaraf Khan (alias Sultan Sarib ayah dari Sekh Maulana Maghribi yang wafat dimakamkan di bukit Mancingan pantai Parangtritis Jogja dan datuk dari keluarga Pangeran Sumedang di Jawa Barat , pen.) adalah datuk dari Pangeran Sumedang alias Pangeran Haryo Notohadimanggolo alias Sumdean alias Sumedang di Sumedang Jawa Barat yang menurunkan :

Kanjeng Ratu Amangkurat Amral istri Raja Amangkurat Amral di Mataram ke -5 yang melahirkan :

Raja Amangkurat Mas ayah dari R Ayu Suryonagoro yang menikah dengan R Suwandi Suryonagoro tokoh ke tiga yang mendirikan Karaton/ Kasultanan Yogyakarta setelah Pangeran Mangkubumi/ Sultan HB I dan Pangeran Sambernyawa/ MN I dalam buku Babad Giyanti karya Raden Yosodipuro pujangga besar Karaton Surakarta Hadiningrat. 


R Suwandi Suryonagoro berputra Raden Tumenggung Yudakusumo yang diambil menantu Sultan HB I Jogja kemudian melahirkan R Ayu Somaatmojo ibu dari BRMA Mayor Yudowinoto peparab Glundhung yang merupakan kakek wareng yang menurunkan secara nasab ke penulis yang mengutip dan menyusun silsilah ini, [Keterangan di halaman 170 buku : “Sejarah Ratu", pen.: 


23. Sultan Tajudin Al Kubro peputro 

24. Sultan Jamra Tajudin Alkobra (nama yang benar adalah Sultan Jamnga Tajudin Alkobra di Cempo, pen) peputro: 

25. Pangeran Atas Angin peputro: 

24.. Pangeran Makdumkusen peputro 24. Pangeran Makdumjamil peputro: 

25. Pangeran Waruju peputro: 

26. Pangeran Pamekasan Maduro peputro 

27. Kyai Tumenggung Honggojoyo peputro 

28. KT Resojiwa I peputra 

29. KT Resojiwa II peputro 

30. KT Resojiwa III peputro 

31. Adipati Citrasuma ing Jepara]. Alahamdulillah selesai ditulis di Klaten, Sabtu 10-11-2018 M jam 03:33 WIB oleh penulis Al Faqiir ila Maghfirati Robbii: Heri Widjajanto. 

Semoga bermanfaat dan membawa berkah. Allahumma Rabbana Aamiin. Alhamdulillahirobbil'alamin.


Diedit · 4 · Suka · Tanggapi · Lainnya · 10 Nov 2018

Widyo Syarqawi

Ngopi

Suka · Tanggapi · Lainnya · 12 Apr 2017

Nano Nestha Al Jawi

Raden Saleh/habib sholeh bin husen bin 'awud bin yahya

Suka · Tanggapi · Lainnya · 14 Okt 2018

Heri Widjajanto

(Sambungan tulisan ke dua, Tamat).... Keterangan : 

Muhammad Shahib Marbath ra., putranya yang berketurunan ada dua orang yakni: 

Alwi Ammul Faqih ra., wafat di Tarim 613 H (datuk/yang menurunkan secara nasab dari jalur laki-laki secara terus menerus tidak terputus hingga ke Keluarga Wali Songo) dan 

Ali ra., lahir di Tarim,wafat di Tarim 593. 


Ali ra. berputra satu orang yakni Muhammad Al Faqih Al Muqoddam (datuk keluarga Al Basyaiban) yang menurunkan 

Abdurrohman alias Jaka Tingkir Sultan Hadiwijaya Pajang bin Umar. 


Muhammad Al Faqih Al Muqoddam merupakan datuk lebih dari 90 keluarga. Muhammad Al Faqih Al Muqoddam berputra 5 orang yakni :

1. Abdurrahman , 

2. Abdullah (keduanya tidak berketurunan), 

3. Ali (keturunannya sebanyak 12 keluarga), 

4 Ahmad As Syahid (keturunannya sebanyak 21 keluarga), 

5. Alwi Ghayur (keturunannya sebanyak lebih dari 50 keluarga). 


Ali yakni putra ke-3 Muhammad Al Faqih Al Muqoddam, keturunannya sebanyak 12 keluarga ialah: 

1. Yang tertua adalah keluarga Al Basyaiban (di Jawa termasuk keluarga Al Basyaiban adalah Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya di Pajang abad ke-16, Jaka Tingkir nama sebenarnya adalah Abdurrahman bin 

Umar (beliau yakni Umar radhiyallahu 'anhu yang lahir di Qosam 881 H/ 1478 M dikenal juga dengan nama Shohibu At Tiryaaq karena beliau seorang Ulama penulis kitab yang berjudul: At Tiryaaqu Al Quluubil Waafi Bidzikri Hikaayatis Saadaatil Asroofi) bin 

Muhammad bin Ahmad bin 

Abubakar Basyaiban (konon beliau yakni Abu Bakar Basyaiban pernah meningalkan kaumnya selama 30 tahun dan kembali dengan rambut yang telah memutih seluruhnya, syaiban adalah rambut yang telah memutih/rambut uban, dari sinilah gelar beliau Basyaiban disandarkan) bin 

Muhammad As Sadillah bin Hasan At Turabi bin 

Ali bin Muhammad Al Faqih Al Muqoddam bin 

Ali bin Muhammad Shahib Marbath ra., Wallaahu Subhaanahu Wa Ta'ala A'lam.). 


Kemudian dari urutan tertua setelah keluarga Al Basyaiban yakni sebagai berikut: 

2. keluarga Al Habsyi, kemudian disusul berturut-turut berbagai keluarga sebagai berikut: 

3. Al Syatri, 

4. Al Syaibah, 

5. Al Junaid, 

6. Al Jamalulail (yang keturunannya menjadi Sultan-sultan di Malaysia), 

7. Al Sirri, 

8. Al Baharun, 

9. Al Qodri (yang menurunkan Sultan Hamid II di Pontianak), 

10. Al Buri, 

11. Al bin Sahel, 

12. Al Bahsan. 


Jadi keseluruhannya Ali menurunkan 12 keluarga, yang tertua adalah :

Al Basyaiban (yang menurunkan Raja-raja di Jawa), 

disusul Al Jamalulail (yang menurunkan Sultan-sultan di Malaysia), dan 

Al Qadri (yang menurunkan Sultan Hamid II di Pontianak pencipta Lambang NKRI), Wallahu a’lam peny.). bin 

14. Sayid Chahad (yang dimaksud Sayid Chahad adalah: Ali Khali' Qasam ra., lahir di Tarim, Hadramaut 450 H, wafat di Tarim 527 H, Wallahu a’lam peny.) bin 

13. Seh Sayidino Maullono Jenal Alip (yang dimaksud Sayid Seh Sayidino Maullono Jenal Alip adalah: Ali Khali' Qasam r.a., lahir di Tarim, Hadramaut 450 H, wafat di Tarim 527 H, kakak kandung dari Seh Maullono Ngabdullah Satari, peny.) bin 

12. Seh Sayidino Muhammad Ngarip bin 

11. Seh Sayidino Muhammad Ngasiki (yang dimaksud Seh Sayidino Muhammad Ngasiki adalah: Muhammad r.a., lahir di Sumul Hadramaut 390 H, wafat di Hadramaut 446 H, Wallahu a’lam peny.) bin 

10. Seh Sayidino Ngudukuli Mawurinahari (yang dimaksud Seh Sayidino Ngudukuli Mawurinahari adalah: Ubaidillah r.a, lahir di Basrah Iraq 295 H, wafat di Sumul Hadramaut 383 H Wallahu a’lam peny.) bin 

9. Kutub Abikusennil Karkuni (yang dimaksud Kutub Abikusennil adalah: Ahmad Al Muhajir r.a. yang berputra : 

1. Ali, 

2. Husein, 

3. Muhammad, 

4. Ubaidillah, peny.) bin 

8. Kutub Abumul Apari Maullana Ruman Yusi (yang dimaksud. 


Kutub Abumul Apari Maullana Ruman Yusi adalah: Isa Arrumi r.a., lahir di Basrah Iraq 214 H, wafat di Basrah 298 H, Wallahu a’lam peny.) bin 

7. Seh Ngaribi Sajidil Ngiski (yang dimaksud Seh Ngaribi Sajidil Ngiski adalah Muhammad An Naqib ra., lahir di Madinah 184 H, wafat di Basrah 243 H, Wallahu a’lam peny.) bin 

6. Sarip Seh Muhammad Rip alias Seh Muhammad Gojali (yang dimaksud Sarip Seh Muhammad Rip alias Seh Muhammad Gojali adalah: Ali Uraidhi ra., lahir di Madinah 135 H, wafat 215 H, Wallahu a’lam peny.) bin 

5. Rukaniyah Sarip Imam Japari Sidik alias Rukaniyah Sultan Ngaripin Ambiyo Jidil Mustamin Ja'far As Shadiq (yang dimaksud Rukaniyah Sarip Imam Japari Sidik alias Rukaniyah Sultan Ngaripin Ambiyo Jidil Mustamin Ja'far As Shadiq sebagaimana tertulis di dalam Kitab Pusaka “S e r a t S u j a r a h” milik Karaton Yogyakarta Hadiningrat adalah: Ja'far As Shadiq ra., wafat 148 H, (ibu Ja'far As Shadiq yakni : 

Farwah binti 

Al Qasim bin 

Muhammad bin 

Abu Bakar As Shidiq Radhiallahu 'Anhu, sebagaimana yang tertulis di dalam Buku yang sangat berharga yang menulis semua nasab Wali Songo di Jawa yang berjudul: "SEJARAH DAN SILSILAH DARI NABI MUHAMMAD SAW. KE WALI SONGO", buku ini disusun oleh Drs Aburumi Zainal Lc. Wallahu a’lam peny.) bin 

4. Sayidini Muhammad Bakir ((yang dimaksud adalah: Muhammad Al Baqir ra., wafat 118 H, Wallahu a’lam peny.) bin 

3. Sayidini Mulo Sultan Kabir Mahmudin Ngali Jenal-Ngabidin (yang dimaksud adalah: Ali Zainal Abidin ra., wafat di Madinah 93 H ibu Ali Zainal Abidin ra. yakni : Syaharbanu binti 

Yasdajir bin 

Raja Kisra /kaisar terakhir Kerajaan Persia, sebagaimana yang tertulis di dalam Buku yang sangat berharga yang menulis semua nasab Wali Songo di Jawa yang berjudul: "SEJARAH DAN SILSILAH DARI NABI MUHAMMAD SAW. KE WALI SONGO", buku ini disusun oleh Drs Aburumi Zainal Lc, Wallahu a’lam peny.) bin 

2. Sayidino Sultan Abu Ngabdullah Kusen alias Sayidino Sultan Kusen yang disebut Kuseni, ingkang jumeneng noto/ yang menjadi raja di Madinah (yang dimaksud adalah: Sayidina Husain radhiallaahu 'anhu, wafat 61 H,putra dari 

1. Fathimah Azzahra radhiallaahu 'anha binti 

Rasulullah Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wassallam, wafat 11 H, Wallahu a’lam peny.)). Sigeg .(Keterangan (1) selesai-Tamat, peny.), 

Semoga bermanfaat, Allahumma Rabbana Aamiin.

***

5 · Suka · Tanggapi · Lainnya · 20 Okt 2018

Heri Widjajanto

Tulisan pertama ... : Alhamdulillah Habib Albaar MB Fahri, baarokallahu fik,...ini ada tulisan yang saya tulis bulan Maret tahun 2017 lalu, hal penelitian nasab dari Susuhunan Atas Angin yang ternyata beliau adalah kakak beradik senasab satu bapak (bernama Sultan Sarib menurut buku "Serta Sujarah", pen), yang mana Sultan Sarib ini juga berputra bernama Seh Maulana Maghribi di bukit Mancingan Parangtritis Jogja ayahnya Jaka Tarub yang menikahi bidadari bernama Nawangwulan. Adapun nasab dari Susuhunan Atas-Angin yang menurunkan secara nasab hingga ke Sentot Alibasyah Prawirodirjo, tinggal menyambungkan dari Sentot AP ke Susuhunan Atas-Angin, saya gabungkan informasi dari dua buku yakni satu dari buku tahun 1896 M berjudul "Serat Sujarah" di Karaton Yogyakarta dan buku "Sejarah dan Silsilah ... ke Wali Songo" karya Drs Aburumi Zainal, Lc, baarokallahu fik sbb: "K E T E R A N G A N (1) : (Keterangan (1) di bawah ini disusun oleh penyusun berdasar dua buku sumber pustaka yakni :1. Kitab Pusaka “S e r a t S u j a r a h” milik Karaton Yogyakarta Hadiningrat, Kantor Tepas Darah Dalem; dan 2. Buku yang sangat berharga yang menulis semua nasab Wali Songo di Jawa yang berjudul: "SEJARAH DAN SILSILAH DARI NABI MUHAMMAD SAW. KE WALI SONGO", buku ini disusun oleh Drs Aburumi Zainal Lc. Keterangan : (Drs Aburumi Zainal Lc. atau yang dikenal dengan nama Habib: Zainal 'Abidin As Saqoof - Semoga Allah selalu melindungi dirinya & keluarganya - adalah mantan Ar Roiis/ Ketua Bagian Statistik ARRABITHAH AL-ALAWIYAH, AL MAKTAB ADDAIMI, Kantor Pemelihara Sejarah Dan Statistik Alawiyin, di Tanah Abang, Jakarta, alamat rumah beliau di Jl Nangka III atas No 9 Rt 005/03, Komplek Antilope II, Jati Bening II Bekasi 17412, Telp: 021 84993330)


21. Sayid Ngabdullah Bin Atas alias Susuhunan Mojogung I di Gunungjati Cirebon yang ke-1 (adik kandung dari Sayid Jahiduhin Atas alias Sultan Carebon II yang diambil menantu oleh Sultan Carebon I kemudian menggantikan kedudukan ayah mertuanya setelah wafatnya, peny.) bin 20. Sayid Mahundakir alias Kangjeng Susuhunan Atas-Angin yang wafat dimakamkan di Carebon (Cirebon, peny.) bin 19. Sultan Sarib alias Sayid Musrail di Mahribi (yang dimaksud Mahribi adalah India tepatnya di kota Ahmad Abad, Wallahu a’lam peny.), yang dimaksud Sultan Sarib alias Sayid Musrail sebagaimana tertulis di dalam Kitab Pusaka “S e r a t S u j a r a h” milik Karaton Yogyakarta Hadiningrat, Kantor Tepas Darah Dalem adalah: Abdul Malik Syaraf Khan (kakak kandung dari Ahmad Syah Jalaluddin (datuk dari Keluarga Wali Songo sebagaimana yang tertulis di dalam Buku yang sangat berharga yang menulis semua nasab Wali Songo di Jawa yang berjudul: "SEJARAH DAN SILSILAH DARI NABI MUHAMMAD SAW. KE WALI SONGO", buku ini disusun oleh Drs Aburumi Zainal Lc. adalah mantan Ar Roiis/ Ketua Bagian Statistik ARRABITHAH AL-ALAWIYAH, AL MAKTAB ADDAIMI, Kantor Pemelihara Sejarah Dan Statistik Alawiyin, di Tanah Abang, Jakarta, Wallahu a’lam peny.) bin 18. Sayid Chalabsidik (yang dimaksud Sayid Chalabsidik adalah: Amir Abdullah Azamat Khan ra., lahir di kota Ahmad Abad, India, wafat 696 H, Wallahu a’lam peny.) bin 17. Sayid Lamasahad (yang dimaksud Sayid Lamasahad adalah: Abdul Malik ra., wafat di kota Ahmad Abad India 653 H, berputra dua: 1. Alwi Faqih Khan (keturunannya di India), 2. Amir Abdullah Azamat Khan (datuk Keluarga Wali Songo di Jawa), Wallahu a’lam peny.) bin 16. Sayid Jabarsidik (yang dimaksud Sayid Jabarsidik adalah: Alwi Ammul Faqih ra., wafat di Tarim 613 H, berputra 4 orang yakni: 1 Abdullah, 2. Ahmad (keduanya tak berketurunan), 3. Abdul Malik berputra 2 orang: a. Alwi Faqih Khan (keturunannya di India), b. Amir Abdullah Azamat Khan (datuk keluarga Wali Sanga); 4. Abdurrahman berputra 1 orang saja bernama Ahmad yang menurunkan 15 keluarga yakni keluarga: 1. Al Haddad, 2. Al Ba'bud Maghfun, 3. Al Haiqan 4. Al bin Smith 5. Al Bahasyim 6. Al Auhaj 7. Al Baity Auhaj, 8. Al Aidid, 9. Al Bahsan Hudaili, 10. Al Bafaqih, 11. Al Basurah, 12. Al Bafaraj, 13. Al bin Thahir, 14. Al Basakutah, 15. Al Thawil; Wallahu a’lam peny..) bin 15. Sayid Samud (yang dimaksud Sayid Samud adalah: Muhammad Shahib Marbath ra, lahir di Tarim, wafat di Zhofar Marbath,Kesultanan Oman 551 H. Keterangan : Muhammad Shahib Marbath ra., putranya yang berketurunan ada dua orang yakni: Alwi Ammul Faqih ra., wafat di Tarim 613 H (datuk/yang menurunkan secara nasab dari jalur laki-laki secara terus menerus tidak terputus hingga ke Keluarga Wali Songo) dan Ali ra., lahir di Tarim,wafat di Tarim 593 H ( bersambung tulisan kedua).

3 · Suka · Tanggapi · Lainnya · 20 Okt 2018

Φαχρί Αλ Μπαάρ


Suka · Tanggapi · Lainnya · 12 Apr 2017

Heri Widjajanto

Bismillahirrahmanirrahiim. *** Keterangan penting hal nasab dari 25. Pangeran Pujonggo dan 25. Pangeran Atas Angin, yang nasabnya berasal dari.: Syeh Samsudin alias Syeh Jidin alias Susuhunan Tuding bin 20. Syeh Jumadil Kubro yang menurunkan secara nasab dua bersaudara se-ayah se-ibu yakni: 25. Pangerang Pujonggo dan adiknya 25. Pangeran Atas Angin, dengan urutan sebagaimana tersebut di bawah nanti. "Dikutip oleh penulis dari buku Serat Sujarah halaman 185: Nasab dari Kangjeng Ratu Mangkurat (Amral/ II) istri permaisuri dari Ratu Kartasuro; dan juga diikutip dari buku Serat Panengen Wiwit kangjeng Nabi Adam halaman 30-32: Nama-nama putranya Syeh Jumadil Kubro yang putranya seluruhnya berjumlah 21 orang"......Ibu dari RajaSusuhunan Amangkurat III (Amangkurat Kencet) yang bernama Kangjeng Ratu Mangkurat (Amral/ II) istri permaisuri dari Ratu Kartasuro yang diangkat admiral oleh Gupermen Prasma, nasabnya adalah sebagai berikut: Ibu dari RajaSusuhunan Amangkurat III yang bernama Kangjeng Ratu Mangkurat (Amral/ II) istri permaisuri dari Ratu Kartasuro yang diangkat admiral oleh Gupermen Prasma binti Adipati Pangeran Notohadimanggolo II di Sumedang bin Pangeran Haryo Notodiwijoyo di Sukopuro Kito Mononjoyo Prayangan alias Pangeran Makdumcahyono (menikahi saudara sepupunya putrinya Pangeran Sumedang zaman Sultan Agung yang dimakamkan di Mataram / sedo Mentawis bin Pangeran Notohadimanggolo, juga sezaman dengan kakak iparnya yang bernama Pangeran Surodinoto II di Sumedang yang dihukum mati dan kepalanya di makamkan di Widoromanis Jogja bin , pen) ..... Pangeran Haryo Notodiwijoyo di Sukopuro Kito Mononjoyo Prayangan alias Pangeran Makdumcahyono bin Pangeran Notohadimanggolo alias Sumdean alias Sumedang alias Pangeran Sumedang ke I di Sumedang [(berputra dua orang tersebut di atas, istrinya bernama Nyai Ageng Barep binti Pangeran Waliprakoso di Pakeringan Cahyono bin Pangeran Makdumjamil di Selomanik I alias Kyai Ageng Selomanik I bin Pangeran Makdumkusenyang wafat dimakamkan di Rojowono alias kangjeng puring bin 23. Pangeran Atas Angin yang kembali ke Cempo dengan istrinya yang bernama Roro Rubiyahbekti... Pangeran Makdumjamil di selomanik ke I yang menikahi putrinya Nyai Ageng Tinebah di Wotsinom binti 23. Pangeran Pujonggo)] .... Pangeran Notohadimanggolo alias Sumdean alias Sumedang alias Pangeran Sumedang ke I di Sumedang bin Susuhunan Mojogung Gunungjati II kakak se-ayah se-ibu dari Nyai Ageng Getas Pendowo di Getaspendowo ibunya Kyai Ageng Selo yang bisa menyambar bledhek/ petir (Susuhunan Mojogung Gunungjati II menikahi Nyai Ageng Jatisworo yakni putrinya Sayid Jahiduhin Atas alias Sultan Carebon II kakaknya se-ayah se-ibu dari Susuhunan Mojogung Gunungjati I) ...... Susuhunan Mojogung Gunungjati II bin Susuhunan Mojogung Gunungjati I yang wafat dimakamkan di Cirebon alias Sayid Ngabdullah BinAtas bin Sayid Mahundakir yang berjuluk Suhunan Atas Angin yang dimakamkan di Carebon/ Cirebon bin Sultan Sarib di Mahribi alias Sayid Musrail [(yang menikahi Siti Tabirah bin Sayid Chalabsidik (menikahi Sitikatimah putrinya yang wuragil/ terakhir nomor 21 dari Syeh Maullono Jumadilkubro kaping I (ke I) ... Keterangan dari penulis Heri Widjajanto: Syeh Maullono Jumadil Kubro ke II ( kaping II ) alias 21. Syeh Maulono (Abu) Amat Iskak Wamul Palsi alias Syeh Jumadil Kubro kaping II (yang diceritakan di Jawa dimakamkan di bukit Plawangan yang juga dinamakan bukit Turgo di lereng selatan Gunung Merapi Jogja yang merupakan putra ingkang ongko 4 dari 21 bersaudara kang ibu (ibunya bernama) Siti Fatimah Kamarukmi yang menikah dengan ayahnya yang bernama Syeh Jumadil Kubro kaping I, .... Syeh Jumadil Kubro kaping II inilah yang diceritakan di Jawa dimakamkan di puncak bukit Plawangan atau bukit Turgo di lereng sebelah selatan gunung Merapi Jogja, ..... 21. Syeh Maulono (Abu) Amat Iskak Wamul Palsi alias Syeh Jumadil Kubro kaping II adalah kakak kandung satu ayah satu ibu (tunggil yayah reno) dengan ayahnya Sunan Ngampeldhento yang bernama 21. Ibrahim Asmoro (Sunan Gesik)


19.Ahmad Syah Jalaluddin (datuk dari Keluarga Wali Songo) putra no. 4. dari 4 bersaudara putranya 18. Amir Abdullah Azamat Khan ra., 19. Ahmad Syah Jalaluddin adalah ayah kandung dari 19. Syeh Maullono Jumadilkubro yang berputra 20. Syeh Ibrahim Asmoro yang berputra 21. Susuhunan Ngampeldento di Surabaya, pen.


21.Syeh Maulono (Abu) Amat Iskak Wamul Palsi alias Syeh Jumadil Kubro kaping II ……. - 21. Syeh Maulono (Abu) Amat Iskak Wamul Palsi, dados Imam wonten ing Pase, tanah Malaka apeputro: - 22. Syeh Iskak alias Syeh Wali Lanang apeputro 23. Kangjeng Suhunan Giri Satmoto Ratu Giri Gajah Kedaton alias Sunan Giri I yang menikah dengan 23. Nyai Ageng Ratu putrinya 22. Suhunan NgampeldentoI kutipan dari “Serat Sujarah” halaman 59-60 , pen) dimana 20. Jamaluddin Al Husain peputro:- 21. Ibrahim Asmoro (Sunan Gesik) dan kakaknya yang bernama 21. Syeh Maulono (Abu) Amat Iskak Wamul Palsi ini akan menurunkan cucu bernama Sunan Giri I alias Susuhunan Giri Gajah Kedaton di Gresik.

Syeh Jumadil Kubro putranya 21, (dikutip oleh penulis dari buku milik Kantor Tepas Darah Dalem Karaton Yogyakarta Hadiningrat berjudul “Serat Panengen Wiwit Kangjeng Nabi Adam” halaman 29-32 dari 224 halaman lengkap seluruhnya yang telah ditransliterasi dari huruf Jawa ke huruf Latin oleh Raden Wadono Laksitowandowo pada 5 September 2005 M :

Syeh Jumadil Kubro putranya 21:

1.Molana Sultan Tajudin Ahmaddil Kubro Kalipahtunnurunmulka di Madinah, Ibunya bernama Siti Fatimah Kamarummi.

2.Molana Sultan Mukiyidin Muchammaddil Kubro Kalipahtunurunmulki di Mekah. Ibunya bernama Siti Fatimah Kamarummi

3.Siti Rakimah menikah dengan Sultan Mahmud di Ngerum bin Sultan Murat bin Sultan Ngabdulkamid (jadi saudara sepupu dari fihak ibu) . Ibunya bernama Siti Rakimah Kamarummi

4.Molana Abu Ahmad Iskak Mamugpase (Imam ing Pase, pen.), jadi imam di Pase tanah Malaka, puniko ingkang puputra (Maolana Iskak alias Syeh Wali Lanang, pen.) ingkang puputra Sinuhun Giri Gajah Gresik (yang berputra Sinuhun Giri Gajah Gresik).

5. Sinuhun Ngampeldento Molana Abu Ngali Ibrahim rumah tinggal di Jidah, kemudian pindah ke Cempo, kemudian disebut Molana Ibrahim Asmara, yang berputra Sinuhun Ngampeldenta di Surabaya.

6.Syeh Samsudin . Ibunya bernama Siti Fatimah kawi atau Siti Patimah Chamachawati. (keterangan penting hal nasab Pangeran Pujonggo dan Pangeran Atas Angin, pen.: Syeh Samsudin alias Syeh Jidin alias Susuhunan Tuding yang menurunkan secara nasab dua bersaudara se-ayah se-ibu yakni 25. Pangerang Pujonggo dan adiknya 25. Pangeran Atas Angin, dengan urutan sebagai berikut: [(25. Pangeran Atas-angin (anak nomor 3 dari 3 bersaudara tunggil yayah reno, anak nomor 2 bernama Pangeran Pujonggo, sedangkan anak ke 1 menggantikan ayahnya bergelar SAYID MAKDUM ATAS ABUNGALISADAR bergelar Sultan Tajudin Bin Jamnga Abungalisadar Alkubro di nagari Cemp kaping III, lihat di halaman 254 buku “Serat Sujarah”, Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimush sholihat, pen.) bin 24 Sultan Jamnga Tajudin Al Kubro di negeri Cempo kaping II yang menikah dengan putrinya Susuhunan Atas Angin II alias Dyan Hyang Margono bin Sri Prabu Harjokusumo disebut dengan nama SRI PAMEKAS ing Pajajajran, dari pernikahan ini kemudian berputra 3 orang semua laki-laki) bin 23. Kangjeng Susuhunan Makdum alias (setelah menggantikan ayah mertuanya Sultan Sirajudin di nagari Cempo tanah Indi memakai gelar Sultan Makdum Tajudin Al Kubro nagari Cempo kaping I) bin 22. Syeh NGABDUL KUBRO bin 21. SYEH JIDIN alias Syeh Maulana ABUJIDIN Imam Mukamat Apandi Dinil Kubro setelah angejowo (masuk ke Jawa) memakai gelar SUSUHUNAN TUDING menjadi imam di nagari Cempo alias SYEH SAMSUDIN (lihat di halaman 31 buku “Serat Panengen Awit Kangjeng Nabi Adam”, pen.) adalah putra nomor 6 dari 21 bersaudara keseluruhannya dari 20. SYEH MAULANA JUMADIL KUBRO kaping I dari istrinya yang bernama Siti Patimah Chamachawi alias Siti Patimah Kawi, pen.)]

7.Syeh Samsutabarit. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi

8.Syeh Ngarib menikah dengan Murtasiyah. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi

9.Syeh Radis. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi.

10.Syeh Kasan Ngali. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi.

11.Syeh Kasanbesari. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi

12.Syeh Ibratin Astari. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi.

13.Syeh Ngabdullah. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi.

14.Siti Jennab menikah dengan Syeh Iskak Ibnu Junnet. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi.

15.Syeh Ngabdullah Asngiri. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi

16.Syeh Mustahal. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi.

17.Syeh Kalkum. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi.

18.Syeh Subli. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi

19.Syeh Katim. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi

20.Syeh Olwi. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi

21.Siti Katimah. Ibunya bernama Siti Fatimah kawi.

Nasab garwo sepu dan nem dari Syeh Jumadil Kubro kaping I (dikutip oleh penulis dari buku milik Kantor Tepas Darah Dalem Karaton Yogyakarta Hadiningrat berjudul “Serat Panengen Wiwit Kangjeng Nabi Adam” halaman 29-30 , pen.)

Nasab garwo sepuh Syeh Jumadil Kubro kaping I ingkang asmo Siti Patimah jujuluk Siti Patimah Rummi binti Sultan Ngabdul Kamit di Nerum bin Sultan Mahmud bin Sultan Salim bin Sultan Mahmud bin SultanNgabdul Kamit bin Sultan Murat bin Sultan Salim bin Sultan Murat bin Sultan Ngabdul Chamit bin Sultan Salim bin Sultan Ngabdul Kamitchan bin Sultan Ngabdullah Akbar di Ngerum,… Sultan Ngabdullah Akbar putraning Sayyidina Ngusman hingkang patutan saking Siti Rukiyah binti Rasulullah Kangjeng Rasul.[Bersambung...Semoga bermanfaat dan membawa berkah. Allahumma Rabbana atina... wa qina 'adzabannaar (Doa sapu Jagad, doa yang terbanyak dibaca Nabi SAW), Allahumma Rabbana Aamiin.... Alhamdulillahirabbil'alamiin.]

Diedit · 1 · Suka · Tanggapi · Lainnya · 9 Nov 2018

Andi

Lha itu kok mbh mad anak dari mbah sambu terus adik dari kiyai mojo??niku pripun maksutnya ??Widyo Nugroho

Suka · Tanggapi · Lainnya · 19 Okt 2018

Andi membalas · 15 balasan

Heri Widjajanto

.... (sambungan) Sri Prabu Lutungkesarung bin Prabu Mohorojo Sekti Morosundo Nyokrowati raja di Pakuwan Pajajaran alias Banyak Wide alias Raden Joko Siyungwanoro yang menjadi raja/ jumeneng noto di Sundoprayangan yang berputra 3 orang sebagaimana tersebut di atas bin Sri Prabu Harjokusumo berjuluk Sri Prabu Pamekas Sundorowang tanah Pajajaran.... Sri Prabu Linggowesi adalah ayah dari Sri Prabu Linggokarang anak ke 1 dari 3 bersaudara), Sri Prabu Linggokarang bertapa di bukit Jambudipo lalu pindah ke Jatisari Pemalang dan dikalahkan saat beradu kesaktian dengan 25. Pangeran Atas-angin (anak nomor 3 dari 3 bersaudara tunggil yayah reno, anak nomor 2 bernama Pangeran Pujonggo, sedangkan anak ke 1 menggantikan ayahnya bergelar SAYID MAKDUM ATAS ABUNGALISADAR bergelar Sultan Tajudin Bin Jamnga Abungalisadar Alkubro di nagari Cempo kaping III, lihat di halaman 254 buku “Serat Sujarah”, Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimush sholihat, pen.) bin 24 Sultan Jamnga Tajudin Al Kubro di negeri Cempo kaping II yang menikah dengan putrinya Susuhunan Atas Angin II alias Dyan Hyang Margono bin Sri Prabu Harjokusumo disebut dengan nama SRI PAMEKAS ing Pajajaran, dari pernikahan ini kemudian berputra 3 orang semua laki-laki) bin 23. Kangjeng Susuhunan Makdum alias Sultan Makdum Tajudin Al Kubro nagari Cempo kaping I (setelah menggantikan ayah mertuanya Sultan Sirajudin di nagari Cempo tanah Indi memakai gelar Sultan Makdum Tajudin Al Kubro nagari Cempo kaping I) bin 22. Syeh NGABDUL KUBRO bin 21. SYEH JIDIN alias Syeh Maulana ABUJIDIN Imam Mukamat Apandi Dinil Kubro setelah angejowo (masuk ke Jawa) memakai gelar SUSUHUNAN TUDING menjadi imam di nagari Cempo alias SYEH SAMSUDIN (lihat di halaman 31 buku “Serat Panengen Awit Kangjeng Nabi Adam”, pen.) adalah putra nomor 6 dari 21 bersaudara keseluruhannya dari 20. SYEH MAULANA JUMADIL KUBRO kaping I dari istrinya yang bernama Siti Patimah Chamachawi alias Siti Patimah Kawi, pen.)]. [Bersambung...Semoga bermanfaat dan membawa berkah. Allahumma Rabbana atina... wa qina 'adzabannaar (Doa sapu Jagad, doa yang terbanyak dibaca Nabi SAW), Allahumma Rabbana Aamiin.... Alhamdulillahirabbil'alamiin.]

Diedit · Suka · Tanggapi · Lainnya · 9 Nov 2018

Heri Widjajanto

"Nasab para adipati di Banyumas hingga Patih Danurejo I di Jogja dan juga nasab dari Raden JOKO SILOSEKAR alias Sri Prabu CILIWANGI putranya Raden BANYAKBLABUR alias Sri Prabu SILIWANGI raja Pajajaran keturunan ke tiga atau cucu buyut-nya Sri Prabu Lingganggang alias Sri Prabu Susuktunggal yakni adik kandungnya Pangeran Jambu Karang yang kalah saat beradu kesaktian dengan 25. Pangeran Atas Angin". .... Pangeran Haryo Notodiwijoyo di Sukopuro Kito Mononjoyo Prayangan alias Pangeran Makdumcahyono [(menikahi saudara sepupunya putrinya Pangeran Sumedang zaman Sultan Agung yang dimakamkan di Mataram / sedo Mentawis bin Pangeran Notohadimanggolo, juga sezaman dengan kakak iparnya yang bernama Pangeran Surodinoto II di Sumedang yang dihukum mati dan kepalanya di makamkan di Widoromanis Jogja alias Pangeran WIROSURO ADINOTO II bin Panembahan WIROSURO ADINOTO I di Sukopuro di Prayangan (lihat di halaman 160 buku Serat Sujarah, pen.) bin Pangeran Ronggo Gempol yang hidup pada jaman Mataram bin Pangeran Ronggo Gede yang juga hidup jaman Mataram bin GESAN-ULUN yang hidup pada jaman Pajang bin Pangeran Santri yang juga hidup jaman Sultan Demak I bin Susuhunan CARENDO jaman Sultan Demak I bin Sri Prabu GURUGANTANGAN Ratu Pakuwan Pajajaran adalah putranya Sri Prabu CILIWANGI dari garwo (istrinya) yang bernama Ratu Mas Sari alias Dewi Kentringmanik anak nomor 23 dari 117 bersaudara seluruhnya anak dari Sri Prabu Browijoyo V Ratu Mojopait ping VII ingkang wekasan, ...Raden JOKO SILOSEKAR alias Sri Prabu CILIWANGI menggantikan ayahnya yang bernama Raden BANYAKBLABUR alias Prabu SILIWANGI menjadi raja di Pakuwan Pajajaran adalah anak nomor 2 dari 4 bersaudara dan satu ayah dengan Raden BANYAKCOTRO (anak nomor 1, sedangkan anak nomor 3 bernama Raden Banyakngampar Adipati di Dayehluhur yang menikah dengan adiknya Sri Prabu Pulebahas di Nusa Tembini atau Pulau Nusakambangan kemudian berputra Adipati Gagakngampar II yang berputra perempuan bernama Dewi Sakti yang dinikahi Adipati SURAWIN di Wirosobo) kemudian berputra Raden Jaka Tamabangan alias Adipati Suroutomo di Wirosobo atas izin dari Sultan Demak, peputro Hadipati Suroutomo di Wirosobo peputro Bagus Warga setelah menggantikan ayahnya bergelar Hadipati Wargoutomo di Wirosobo yang wafat di dusun Bener tanah urut sewu jaman Karaton Pajang peputro 4 (sekawan) yang tertua perempuan bernama Raden Roro Chartimas dinikahkan dengan punokawan bernama Bagus Chaiman alias Bagus Semangun yang nantinya menggantikan ayah mertuanya dengan gelar Hadipati Wargoutomo II di Wirosobo bin Raden Banyaksosro bin Harya Baribin alias PANDITO PUTRO dibukit Sidokarso tanah pakuwan pajajaran ( Harya Baribin adalah saudara seayah seibu/ tunggil yayah reno dengan Sri Browijoyo V dan Retno Mundri yang dinikahi oleh Haryo Bubaran alias Haryo Pandoyo melahirkan Adipati Handayaningrat di Pengging, ketiganya sama-sama putranya Sri Brawijaya IV Ratu Mojopait ke VI dari istri permaisuri bernama Dewi Tappen, lihat halaman 8 buku Serat Sujarah, pen.). .. . Bagus Chaiman alias Bagus Semangun yang nantinya menggantikan ayah mertuanya dengan gelar Hadipati Wargoutomo II di Wirosobo alias Kyai ADIPATI MRAPAT karena tanah di Wirosobo dibagi empat untuk saudara-saudaranya lalu pindah ke tanah yang baru dibuka yang berama Banyumas, Hadipati Wargoutomo II di Wirosobo alias Kyai ADIPATI MRAPAT peputro 6 yang nomor 2 bernama Ngabei Janah alias Hadipati JANAH di Banyumas menggantikan kedudukan ayahnya berputra/ peputra 21 yang tertua bernama Ngabei Martasura alias Adipati Janah kaping II peputro 13 yang tertua bernama Ngabei Mertayuda tinggal di tembawang Banyumas peputro 14 yang tertua bernama Kyai Tumenggung Yudanagara I Bupati Banyumas yang wafat di masjid Kartasura peputro 14 yang tertua bernama Bagus Mali alias Kyai Tumenggung Yudanagara I Bupati Banyumas dikenal dengan nama Kyai Tumenggung Yudanagara seda pendopo (wafat di pendopo) dimakamkan di Banyumas bukit Bendongan peputro 10 yang tertua bernama Bagus Kunting magang di Kadanurejan Kartasura diberi nama Raden Martawijaya gumaduh (dipelihara oleh) ke Raden Demang Ngurawang diberi nama Raden Gondokusumo menggantikan adik iparnya menjadi Bupati Banyumas bergelar Raden Tumenggung Yudanagara III yang kemudian diangkat menjadi patih dari Kangjeng Sultan Hamengku Buwono I yang bergelar Kangjeng Raden Hadipati DANUREJA kaping I ing Ngayogyakarta, lihat halaman 262 buku Serat Sujarah, pen.) ....Raden BANYAKCOTRO (anak nomor 1 dari 4 bersaudara putranya Prabu Linggowastu, lihat halaman 157 buku Serat Sujarah, pen.) mengelana ke Mendangsekori di tanah Pasir Luhur dan berganti nama menjadi Raden KAMANDOKO yang diambil menantu Adipati Kandokodoho di Medangsekori Pasir Luhur dinikahkan dengan anak terakhirnya yang semuanya berjumlah 25 orang kesemuanya perempuan yang bernama Dyah Ciptoroso alias Dewi Bungsu dan setelah wafat ayah mertuanya kemudian menggantikan kedudukannya kemudian Raden Banyakcotro berganti nama menjadi Hadipati BANYAKCOTRO di Medangsekori Pasir Luhur; Raden BANYAKBLABUR alias Prabu SILIWANGI bin Prabu Linggowastu bin Sri Prabu Mundingkawati bin Sri Prabu Lingganggang alias Sri Prabu Susuktunggal menggantikan ayahnya menjadi raja di Pajajaran (anak nomor 2 dari 3 bersaudara, anak nomor 1 dari 3 bersaudara bernama Sri Prabu Linggokarang yakni ayah mertuanya Pangeran Atas Angin, Sri Prabu Linggokarang masuk Islam karena kalah beradu kesaktian dan berguru kepada 25. Pangeran Atas Angin lalu diberi nama Pangeran Jambukarang dan tinggal di redi/ bukit Kadaton dan wafat dimakamkan di redi Lawet, pen.)... Sri Prabu Susuktunggal yang menggantikan ayahnya menjadi raja di Pajajaran bin Sri Prabu Linggowesi bin Sri Prabu Linggoiyang bin Sri Prabu Lutungkesarung alias Prabu Morodipo (anak nomor 2 dari 3 bersaudara, nomor 1 putri bernama Ratu mas Kembang menjadi noto/ raja di Batutulis Bogor bergelar Sri Prabu Kancono Kekembang, anak nomor 3 bernama Raden Joko Pituruh dijadikan Adipati oleh Prabu Bratono raja pertama pendiri kerajaan Majapahit dengan nama Adipati Pamekasan Meduro, pen.) ... ... Sri Prabu Lutungkesarung bin Prabu Mohorojo Sekti Morosundo Nyokrowati raja di Pakuwan Pajajaran .... (bersambung...)

Suka · Tanggapi · Lainnya · 9 Nov 2018

 Lihat komentar lainnya…

MENU GRUP

Tentang

Diskusi

Info

Anggota 20347

Foto 4729

Acara

File 3

Instal Facebook di A71 (2018) dan menjelajahlah dengan lebih cepat

Bahasa Indonesia

+

Halaman Anda

Bantuan

Pengaturan & Privasi

Laporkan Masalah

Ketentuan & Kebijakan

Keluar (Suhu Pspb)

Kembali ke Atas


و الحمد لله رب العالمين 

صلى الله على محمد 


Share:

0 comments:

Post a Comment